Sisa Kontroversi Laga Chelsea vs Arsenal: Piero Hincapie Memang Hanya Layak Kartu Kuning?!

3 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan antara Chelsea dan Arsenal kembali menyajikan tensi tinggi ketika benturan Piero Hincapie dengan Trevoh Chalobah memicu perdebatan soal hukuman yang pantas.

Insiden itu membuat bek Chelsea menerima luka di pipi, sementara wasit hanya memberikan kartu kuning. Situasi tersebut menjadi sorotan karena di laga yang sama, Chelsea kehilangan Moises Caicedo lebih dulu setelah intervensi VAR.

Kondisi memanas itu membuat kubu Chelsea mendesak kartu merah untuk Hincapie, terlebih setelah keputusan sebelumnya membuat mereka bermain dengan sepuluh orang.

Reaksi keras pun muncul dari Enzo Maresca yang merasa keputusan wasit tidak konsisten. Di tengah situasi tersebut, performa kedua tim tetap berjalan seiring perubahan dinamika akibat keputusan kontroversial itu.

Arsenal sendiri gagal mengambil keuntungan dari jumlah pemain yang lebih banyak. Chalobah membuka keunggulan untuk tuan rumah sebelum Mikel Merino menyamakan kedudukan jadi 1-1.

Penilaian Dermot Gallagher Soal Tekel Hincapie

Mantan wasit Premier League, Dermot Gallagher, muncul memberikan sudut pandang berbeda terkait insiden ini.

Ia menilai keputusan wasit sudah tepat dan tidak melihat alasan kuat untuk mengubah kartu kuning menjadi kartu merah. Gallagher menyebut kondisi fisik Chalobah pasca-benturan tidak bisa menjadi dasar utama penilaian.

"Saya sebenarnya menganggap itu kartu kuning," kata Gallagher. "Saya pikir Anda harus sangat berhati-hati agar tidak terpengaruh hanya dengan melihat luka pipinya. Anda harus menilai tekelnya."

Pernyataan ini menjadi penyangga argumen bahwa kontak yang terjadi lebih bersifat situasional. Gallagher menegaskan tidak ada elemen kesengajaan dalam gerakan Hincapie meski terjadi benturan yang menghasilkan cedera.

"Pemain itu melompat, dia menggunakan tangannya sebagai tumpuan, dia tidak mengayunkan sikunya, dia tidak menggunakannya sebagai senjata. Dia mengenainya, itu tidak diragukan."

Dalam pandangan Gallagher, benturan itu tidak lebih dari tindakan yang ceroboh. Ia menilai tekel tersebut tidak memenuhi unsur intensi untuk mencederai, meski terlihat keras di lapangan.

"Itu lengan yang terayun, itu cedera yang tidak disengaja, tapi itu tekel yang ceroboh; itu bukan tekel di mana dia berniat untuk melukai pemain itu."

Reaksi Chelsea yang Tetap Tidak Puas

Di kubu Chelsea, keputusan itu masih sulit diterima. Maresca menilai timnya dirugikan oleh serangkaian keputusan dalam beberapa pertandingan terakhir. Ia mengingat kasus sebelumnya ketika Rodrigo Bentancur juga lolos dari potensi kartu merah bulan lalu.

Konsistensi wasit menjadi isu utama bagi Chelsea, terutama setelah dua keputusan yang menurut mereka berdampak langsung pada hasil pertandingan. Situasi ini membuat kritik terhadap officiating kembali mengemuka di Premier League.

Pada akhirnya, perdebatan soal standar kartu merah tetap terbuka, namun Gallagher menegaskan pandangannya bahwa keputusan di lapangan sudah sesuai dengan tingkat pelanggaran yang terjadi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |