Liputan6.com, Jakarta Manchester City resmi mendatangkan Rayan Cherki dari Lyon pada 10 Juni 2025. Gelandang serang asal Prancis itu dikontrak selama lima tahun dengan nilai transfer mencapai £33,7 juta. Ia diproyeksikan menjadi poros kreativitas baru lini tengah The Citizens pasca kepergian Kevin De Bruyne.
Transfer ini bukan sekadar pengganti nama besar, melainkan awal dari regenerasi lini tengah City. Setelah era yang diisi pemain veteran seperti Ilkay Gundogan, Mateo Kovacic, dan Bernardo Silva, kini giliran darah muda yang diandalkan. Kehadiran Cherki juga menambah antusiasme jelang Piala Dunia Antarklub.
City berada satu grup dengan Juventus, Al Ain, dan Wydad Casablanca, dan akan memulai kompetisi pada 18 Juni. Dengan absennya Mateo Kovacic akibat operasi Achilles, kans Cherki untuk langsung bersinar di turnamen ini terbuka lebar.
Cherki: Statistik yang Tak Main-main
Penampilan Cherki bersama Lyon musim 2024/25 mencatatkan statistik yang sulit diabaikan. Ia menjadi raja assist Lyon di Ligue 1 dengan torehan 11 assist sepanjang musim. Tak hanya itu, ia juga menciptakan 22 big chances dan total 75 peluang untuk rekan-rekannya.
Dari sisi individu, kemampuan menggiring bolanya juga sangat menonjol. Cherki mencatat rata-rata 2,1 dribel sukses per 90 menit, menjadikannya salah satu pemain paling sulit dihentikan di Liga Prancis. Performa ini membuatnya menjadi salah satu aset muda paling diburu klub-klub besar Eropa.
Bersama City, statistik ini menjadi modal penting untuk bersaing di berbagai kompetisi. Terlebih lagi, Josep Guardiola dikenal mampu memaksimalkan pemain kreatif dalam skema bermainnya yang dinamis dan mengutamakan kontrol bola.
Cherki: Talenta Spesial sejak Remaja
Cherki bukan pemain yang datang dari antah-berantah. Lulusan akademi Lyon ini sudah mencuri perhatian sejak usia belia. Ia mencetak gol debutnya untuk tim utama Lyon di usia 16 tahun dan menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah klub di pertandingan resmi.
Namanya sempat dikaitkan dengan Paris Saint-Germain (PSG) musim panas lalu, tapi transfer itu tak pernah terwujud. Kini, ia justru bergabung dengan salah satu tim terbaik dunia dan mendapat panggung yang lebih besar. Di bawah Guardiola, potensi Cherki diyakini bisa mencapai level tertinggi.
Selain bermain sebagai gelandang serang, Cherki juga piawai beroperasi di sisi sayap. Fleksibilitasnya di lini depan menjadi aset berharga untuk skuad City yang selalu bermain menyerang dan rotasi pemainnya padat.
Cherki: Debut Timnas yang Langsung Menggigit
Tak hanya bersinar di level klub, Cherki juga mencuri perhatian saat menjalani debut bersama Timnas Prancis. Dalam laga semifinal UEFA Nations League melawan Spanyol pekan lalu, ia masuk sebagai pemain pengganti dan langsung mencetak gol voli spektakuler.
Aksi tersebut menambah panjang daftar kesan pertama yang luar biasa dari pemain berusia 21 tahun ini. Penampilan impresifnya menjadi sinyal bahwa ia siap menembus skuad utama City secara reguler. Panggung internasional pun tampaknya bukan beban untuknya.
Jika performa itu bisa dilanjutkan di level klub, terutama di ajang bergengsi seperti Piala Dunia Antarklub, maka City bisa jadi mendapatkan berlian yang tengah bersinar terang. Publik Etihad pun punya alasan untuk antusias menyambut era baru tanpa De Bruyne.
Transfer Cerdas dan Investasi Jangka Panjang City
Transfer Cherki ke Manchester City juga punya sisi bisnis yang menarik. Lyon diyakini masih akan menerima 15 persen dari keuntungan penjualan Cherki di masa depan. Selain itu, mereka juga berpotensi mendapat bonus sebesar 2 juta euro hingga 2030.
Langkah ini menunjukkan bahwa City tak hanya melihat nilai jangka pendek, tapi juga sebagai investasi jangka panjang. Dengan usianya yang masih sangat muda, nilai Cherki bisa melonjak tajam dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara itu, transfer Cherki terjadi hanya sehari setelah City mengamankan bek kiri Rayan Ait-Nouri dari Wolverhampton senilai £31,8 juta. Transfer-transfer ini menunjukkan bahwa klub tak ragu berinvestasi untuk masa depan setelah melepas sejumlah pilar senior.