Timnas Indonesia U-23, Pesta Gol, dan Hal yang Perlu Dibenahi

17 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Langkah pertama Timnas Indonesia U-23 di Grup A Piala AFF U-23 2025 dimulai dengan gebrakan besar. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, skuad muda asuhan Gerald Vanenburg menggilas Brunei Darussalam U-23 dengan skor telak 8-0.

Jens Raven tampil menggila dengan torehan enam gol. Dua gol tambahan dari Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan membuat kemenangan ini terasa begitu sempurna. Namun, di balik euforia pesta gol itu, Vanenburg menekankan bahwa ada hal yang perlu dibenahi—terutama konsistensi permainan di sepanjang laga.

“Saya pikir babak pertama sangat bagus. Babak kedua tidak sebagus babak pertama, tapi Brunei juga bermain lebih baik, Anda tahu. Tapi secara keseluruhan saya senang dengan babak pertama dan kami perlu menaikkan level di babak kedua,” ujar Vanenburg usai pertandingan.

Dominasi Jens Raven dan Tantangan Mental

Penampilan Jens Raven layak diberi perhatian khusus. Enam gol dalam satu laga adalah pencapaian luar biasa. Namun, Raven tidak terlena dengan catatan individunya. Ia justru menyoroti tantangan mental tim setelah unggul besar di babak pertama.

“Apa yang dikatakan pelatih, saya pikir babak pertama sangat bagus. Kami bermain, mengalirkan bola, oper, bergerak, oper, bergerak dan kami mencapai level yang bagus. Tapi seperti yang juga dikatakan pelatih, saya pikir babak kedua menjadi ujian mental,” ungkap Raven.

Ia melanjutkan, “Karena kami sudah unggul 6-0 atas Brunei saat jeda. Jadi saya pikir ini soal mentalitas. Kami harus jauh lebih baik di babak kedua, tetap fokus, dan mempertahankan level permainan seperti babak pertama. Karena kalau begitu, saya yakin kami bisa mencetak lebih banyak gol lagi.”

Pesan Vanenburg untuk Pelapis

Meski menang besar, Vanenburg tidak menutup mata terhadap penurunan intensitas permainan di babak kedua. Ia menilai ada gap performa antara starter dan pemain pengganti, tapi tetap memberikan kredit atas kerja keras seluruh pemain.

“Babak kedua memang tidak yang terbaik, tapi oke lah. Babak kedua juga penting karena mereka juga bisa naik level setelahnya. Secara keseluruhan, saya senang dan babak pertama sangat bagus,” kata Vanenburg.

Ia juga menambahkan, “Saya pikir itu cara kami ingin bermain. Dan saya pikir jarak kualitas antara babak pertama dan kedua terlalu besar. Tapi kami akan bekerja untuk memperkecil jarak itu.”“Dan saya pikir mereka sudah melakukan pekerjaan luar biasa hari ini, termasuk para pemain pengganti. Kami akan berbicara satu sama lain untuk naik level. Jadi ya, benar begitu.”

Peta Persaingan Grup A dan Laga Krusial

Kemenangan besar atas Brunei membuat Indonesia U-23 sementara memimpin Grup A, namun belum sepenuhnya aman. Di laga lain, Filipina secara mengejutkan menumbangkan Malaysia 2-0—hasil yang membuka kemungkinan persaingan ketat hingga partai terakhir.

Jadwal berikutnya pada 18 Juli akan mempertemukan Brunei melawan Malaysia serta laga penting Filipina kontra Indonesia. Duel melawan Filipina bisa jadi penentu awal siapa yang punya kans lolos lebih besar ke babak selanjutnya.

Laga pemungkas fase grup pada 21 Juli pun tak kalah menegangkan. Indonesia akan berhadapan langsung dengan Malaysia, sementara Filipina meladeni Brunei. Jika Indonesia bisa menjaga level permainan seperti di babak pertama kontra Brunei, peluang ke semifinal terbuka lebar. Namun, jika kembali kehilangan fokus, segalanya bisa jadi rumit.

Read Entire Article
Bisnis | Football |