AC Milan Mengulang Kesalahan: Terlalu Cepat Puas, Terlalu Mudah Lengah

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta AC Milan kehilangan dua poin berharga usai ditahan Pisa 2-2 di San Siro. Hasil ini bukan sekadar angka di papan klasemen Serie A, melainkan cermin dari penyakit lama: kehilangan konsentrasi dan kegagalan menjaga intensitas hingga akhir. Alessandro Costacurta menilai Milan seolah “terlalu cepat puas”, mengulang kesalahan yang sama seperti saat menghadapi Cremonese.

Milan sebenarnya turun dengan kepercayaan diri tinggi. Kemenangan atas Fiorentina di tengah badai cedera sempat menjadi suntikan moral besar. Kembalinya Santiago Gimenez ke starting XI juga memberi harapan akan stabilitas di lini depan. Akan tetapi, seperti deja vu, penampilan solid di babak pertama hilang seketika setelah turun minum.

Pisa memanfaatkan kelengahan itu dengan dua gol cepat di babak kedua. Alih-alih menutup laga dengan kemenangan, Milan justru harus berjuang keras untuk menyelamatkan satu poin di kandang sendiri. Ini hasil yang terasa pahit, apalagi di tengah jadwal padat menuju duel berat melawan Atalanta.

Promosi 1

Costacurta: Mereka Terlalu Cepat Puas

Usai pertandingan, legenda Rossoneri sekaligus pundit Sky Italia, Alessandro “Billy” Costacurta, tak menutupi kekecewaannya terhadap mantan timnya itu. “Siapa yang paling menyesal? Milan. Mereka menyia-nyiakan peluang besar. Mereka terlalu cepat puas, sebuah kesalahan yang seharusnya tidak diulangi. Rasanya seperti pertandingan pertama melawan Cremonese. Ini adalah dua tanda. Melawan tipe lawan tertentu, Milan tidak bisa tampil konkret dan fokus,” ujarnya seperti dikutip MilanNews.

Komentar Costacurta seolah menampar kesadaran skuad Milan yang musim ini kerap tampil tidak konsisten. Performa mereka seperti dua wajah: dominan di satu babak, kehilangan arah di babak berikutnya. Kelemahan mentalitas ini yang membuat hasil positif sulit dipertahankan, terutama melawan tim-tim yang lebih disiplin dan sabar seperti Pisa.

Samuele Ricci pun mengakui hal serupa dalam wawancara seusai laga. “Kami kecewa dengan poin yang hilang. Menurut saya, kami bisa tampil lebih baik di babak pertama, terutama setelah gol pertama. Kami mendominasi penguasaan bola dan butuh sedikit lebih banyak keberanian untuk menyerang,” ujarnya. Ia menambahkan, “Kami mungkin tidak memulai babak kedua dengan cara terbaik. Ini sesuatu yang sudah pernah terjadi sebelumnya, jadi kami harus memperbaikinya.”

Waktu Tidak Banyak, Atalanta Menanti

Milan kini dihadapkan pada ujian berat berikutnya: menghadapi Atalanta pada Selasa malam waktu setempat. “Kami punya kesempatan lain hari Selasa, tidak ada waktu untuk berpikir, kami harus segera bangkit,” kata Ricci lagi. Ia mengingatkan bahwa laga kontra tim asuhan Ivan Juric itu akan berlangsung keras dan fisik, sebuah tantangan yang menuntut fokus penuh selama 90 menit.

Absennya pemain penting seperti Christian Pulisic dan Adrien Rabiot hingga derby November menambah kesulitan. Massimiliano Allegri harus menemukan solusi cepat untuk memperbaiki ritme permainan dan ketahanan mental timnya. Jika tidak, Milan bisa terus terjebak dalam siklus yang sama: bermain bagus setengah jalan, lalu kehilangan arah.

Malam di San Siro itu seharusnya menjadi langkah maju setelah kemenangan atas Fiorentina. Akan tetapi, sebagaimana disindir Costacurta, Milan justru “terlalu cepat puas”. Jika pelajaran dari Cremonese belum juga diingat, maka musim ini bisa berakhir dengan lebih banyak penyesalan ketimbang kemenangan.

Sumber: Sempre Milan

Klasemen Serie A/Liga Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |