Matheus Cunha dan Momen saat Ia Benar-benar Jadi Bagian Manchester United

Liputan6.com, Jakarta Matheus Cunha akhirnya mencetak gol perdananya untuk Manchester United saat menghadapi Brighton di Premier League. Gol itu bukan sekadar angka di papan skor, tetapi juga momen yang menandai lahirnya hubungan emosional antara pemain Brasil itu dengan para pendukung di Old Trafford.

Selama beberapa laga awal, Cunha sudah menunjukkan potensi besar dan penampilan yang mengesankan, tapi gol pertamanya sempat tertunda. Kini, dengan kemenangan 4-2 atas Brighton, ia seolah membuktikan bahwa kesabaran dan kerja kerasnya layak dirayakan.

Perayaan gol Cunha menjadi gambaran sempurna dari karakternya—penuh semangat, emosional, dan tulus mencintai klub yang ia bela. Ia bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menegaskan identitasnya sebagai bagian dari Manchester United.

“Ini mimpi yang jadi kenyataan,” kata Cunha seusai laga, dikutip dari Fabrizio Romano. “Pesan saya untuk fans Manchester United… Saya salah satu dari mereka. Ini klub yang saya tonton sejak kecil, dan bisa membantu mereka adalah impian yang jadi kenyataan.”

Gol Cunha lahir dengan cara yang memukau. Ia menerima bola di tepi kotak penalti, lalu menempatkannya dengan cermat ke sudut jauh gawang Bart Verbruggen. Penjaga gawang Brighton itu hanya bisa terbang tanpa daya. Namun, yang paling berkesan bukanlah proses golnya—melainkan apa yang terjadi setelah bola bersarang di gawang.

Cunha berlari ke arah para pendukung MU, meluncur di atas lututnya, lalu mencium lambang klub di dadanya. Ia menunjuk ke arah fans, meniupkan ciuman ke udara, dan kembali menepuk lambang itu dengan bangga. Dalam momen singkat itu, seluruh Old Trafford tahu: pemain baru mereka benar-benar “merasa di rumah.”

Sikap itu menggambarkan pribadi Cunha yang selalu terbuka dan emosional. Sejak hari pertama, ia tak pernah menyembunyikan rasa cintanya pada klub. Ketika kesempatan datang untuk menunjukkannya, ia melakukannya dengan cara yang paling jujur—tanpa dibuat-buat.

Rio Ferdinand sempat mengatakan usai laga di Anfield bahwa Cunha suatu saat akan “tak bisa dihentikan”. Prediksi itu tampaknya mulai terbukti. Gol ke gawang Brighton bukan hanya menunjukkan kualitas tekniknya, tetapi juga kedewasaan dalam menikmati tekanan dan ekspektasi besar di MU.

Gol pertama bagi pemain baru selalu punya makna lebih dari sekadar angka. Bagi Cunha, itu seperti melepaskan beban besar yang selama ini menahan kebebasannya bermain. Seusai pertandingan, ia sempat bercanda tentang betapa ia begitu ingin mencetak gol itu.

“Saya bercanda dengan Bryan [Mbeumo] dan [Benjamin] Sesko, saya bilang saya perlu merasakan sensasi mencetak gol ini. Saya merasa sangat gugup untuk bisa jadi bagian dari ini semua, dan ketika saya mencetak gol, mereka bilang, ‘Sekarang kamu bisa menikmatinya,’” ucap Cunha.

Ia menambahkan, “Sepanjang hari, dukungan dari rekan setim membuat saya merasa sangat bahagia bisa menjadi bagian dari tim ini.”

Bagi manajer dan fans, gol itu bisa jadi titik awal bagi Cunha untuk terus berkembang dan menambah kontribusinya. Seiring waktu, lini serang MU kian padu, dan performa Cunha berpotensi terus meningkat. Jika senyuman lebar di wajahnya usai laga menjadi tanda, maka Manchester United mungkin baru saja menemukan sosok yang akan menulis kisah panjang di Old Trafford.

Sumber: United in Focus