Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama Kepolisian melakukan pengamanan lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, imbas gelaran demo buruh di Gedung DPR/MPR pada Kamis (28/8/2025) hari ini.
Aksi demo buruh yang dimulai sejak pagi ini mulai dipadati oleh massa. Menyebabkan kepadatan di sekitar Jalan Tol Dalam Kota, khususnya jelang akses keluar tol Senayan atau MPR/DPR.
Sebagai bentuk antisipasi, atas diskresi Kepolisian, mulai pukul 10.17 WIB, akses keluar Slipi (MPR/DPR) pada Km 09+650 Ruas Tol Dalam Kota diberlakukan penutupan sementara.
Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, massa aksi mulai meninggalkan lokasi Gedung MPR/DPR pada pukul 12.30 WIB.
"Laporan petugas, aksi masa mulai membubarkan diri. Namun kami tetap menyiagakan petugas dan berkoordinasi dengan Kepolisian, khususnya pada akses masuk dan keluar di sekitar lokasi aksi unjuk rasa. Untuk memastikan keamanan pengguna jalan yang melintas di Jalan Tol Dalam Kota," ujar Senior Manager Representative Office 2 Jasa Marga Tollroad (JMT), Ginanjar Rakhmanto, Kamis (28/8/2025).
Ginanjar lantas memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. "Demi keamanan, untuk sementara waktu, pengguna jalan diimbau untuk menghindari Ruas Tol Dalam Kota. Khususnya sekitar kawasan Semanggi dan Senayan sampai dengan berakhirnya aksi masa," imbuhnya.
Massa Terus Bertambah
Massa aksi demo buruh di depan Gedung DPR akan bertambah seiring waktu. Adapun jelang tengah siang ini, sejumlah buruh dari kawasan Jabodetabek masih berada di perjalanan.
Kepala Departemen Media dan Komunikasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kahar S. Cahyono mengatakan belum semua buruh peserta aksi demo tiba di depan Gedung DPR.
"Belum berkumpul. Sebagian masih di perjalanan," kata Kahar saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Butuh Waktu Lama di Perjalanan
Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan massa buruh tertahan selama perjalanan. Hanya saja, karena jarak dari berbagai daerah di Jabodetabek, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba di titik aksi demo DPR.
"Sejauh ini enggak ada (yang tertahan di jalan). Cuma karena massa berasal dari daerah seperti Bekasi, Karawang, Bogor, agak tersendat di tol," ucap Kahar.
Sebagaimana diketahui, ada enam tuntutan buruh dalam demo kali ini. Di antaranya, hapus outsourcing, stop pemutusan hubungan kerja (PHK), retormasi pajak buruh, sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law, sahkan RUU Perampasan Aset, hingga Revisi UU Pemilu.
Pasukan Orange Bersihkan Bambu
Pasukan orange ada di mana-mana, kali ini terlihat di sekitaran Gedung DPR. Bersih-bersih masih menjadi cara yang dilakukannya. Bukan sampah umum di jalan raya, melainkan bambu sisa-sisa tiang bendera.
Pantauan Liputan6.com, ada puluhan pasokan oranye yang menyisir sisi Jalan Gatot Subroto sekitar gedung wakil rakyat. Fokusnya memungut bambu sisa yang sebelumnya digunakan massa buruh saat demo di DPR.
"Iya, kita amanin bambunya, khawatir dipakai lagi sama yang demo," kata salah seorang petugas, usai memindahkan tumpukan bambu, Kamis (28/8/2025).
Dua ratus meter dari pasukan oranye di depan Gerbang Gedung DPR, sejumlah massa aksi dari kelompok mahasiswa mulai bergerak berbondong-bondong. Rombongan datang sekitar pukul 14.00 WIB.
Terpantau hanya sebagian dari massa aksi yang mengenakan almamater biru. Sisanya, terlihat mengenakan pakaian biasa tanpa embel-embel identitas instansi.
Satu jam sebelumnya, massa aksi dari kelompok buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh lebih dahulu membubarkan diri. Alasannya, karena penyampaian aspirasi dirasa sudah cukup.