Bea dan Cukai Gratiskan Barang Bawaan Jemaah Haji ke Tanah Air, Simak Kriterianya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bila semua barang kiriman dan bawaan jemaah haji ke Indonesia, dibebas bea impor. Aturan ini berlaku sejak 6 Juni 2025, untuk seluruh jemaah haji baik ONH Plus ataupun reguler.

Hal tersebut sesuai dengan PMK Nomor 04 Tahun 2025, Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Narmor 96 Tahun 2023 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor dan Ekspor Barang Kiriman. Dan PMK Nomor 34 Tahun 2025, Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor don Impor Barang yang Dibavra oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut.

Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe C Soetta Gatot Sugeng Wibowo menjelaskan, bila bagasi yang dibawa atau hand and carry penumpang haji ONH Plus dikenakan maksimal USD 2.500 yang dibebas bea impor. Sementara barang bawaan hand and carry penumpang haji reguler tidak dikenakan batas maksimal harga bawaan.

"Kemudian, untuk barang kiriman, yang dikenakan free nilainya USD 1.500 per pengiriman. Dengan batas maksimal 2 kali pengiriman per jamaah,"ujar Gatot.

Barang kiriman tersebut berupa oleh-oleh apapun dengan nilai total yang sudah ditetapkan.

Hingga saat ini, jumlah pengiriman paket sudah mencapai 1.888 pengiriman dari jemaah haji ke Bandara Soekarno Hatta. Jumlah tersebut diprediksi akan terus naik jumlahnya, mengingat pemulangan jemaah haji masih berlangsung hingga 1 bulan kedepan.

Sementara, barang atau embarkasi milik para jemaah haji akan dikirim langsung dari Bandara Soekarno Hatta, menuju 2 embarkasi. Yakni Pondok Gede dan Cipondoh.

"Jadi, nanti jemaah langsung menuju dua embarkasi tersebut. Tidak ada penjemputan pihak keluarga di sini,"kata Gatot.

Riuhnya Jemaah Haji Bongkar Lagi Koper di Bandara Jeddah Sebelum Pulang ke Indonesia

Paviliun B2 Terminal Haji Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah kembali diramaikan jemaah haji Indonesia. Mereka adalah rombongan kelompok terbang (Kloter) 01 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-1) yang hendak kembali pulang ke Tanah Air.

Satu per satu berbaris rapi menggeret koper kabin dan tentengan lainnya. Begitu tiba di ruang tunggu, staf maskapai segera mendekati mereka, mengingatkan kembali barang apa saja yang diperkenankan masuk ke dalam kabin pesawat.

 Secara umum, ada tiga barang saja yang diperkenankan dibawa ke kabin, yakni koper kabin kecil, tas serut, dan tas paspor. Namun, mayoritas jemaah haji membawa tentengan dengan ukuran lebih besar dari yang diperbolehkan.

Petugas maskapai dengan sopan meminta mereka kembali membongkar bawaan, memilah mana yang jadi prioritas untuk dibawa pulang sebagai buah tangan maupun kenangan. Wajah jemaah haji yang awalnya semringah sontak kebingungan karena merasa tentengan yang dibawanya semuanya terlalu berharga untuk ditinggalkan.

"Harus dibuang ya mbak?" tanya seorang ibu kepada saya, Rabu sore (11/6/2025).

"Adik saya bilang asalkan plastik bisa kok dibawa ke pesawat," kata jemaah haji itu lagi, seraya menyebut isinya adalah oleh-oleh makanan untuk keluarga dan kerabat di rumah.

Jemaah Lansia Tak Tahu Isi Kopernya

Saya hanya mengulang penjelasan pihak staf maskapai Saudia Airlines. Ketentuan itu mau tak mau harus diikuti jemaah. Ia membongkar kembali kopernya yang sudah padat berisi oleh-oleh.

Dibantu petugas, sebagian barang akhirnya direlakan, seperti sekotak roti croissant yang sering jadi camilan jemaah Indonesia selama di Arab Saudi.

Sebagian barang lainnya, seperti baju ihram, sengaja diselipkan di antara sarung koper dan koper. Tak pelak, kopernya menggembung depan belakang.

Beda lagi cerita Jani, jemaah haji asal Harapan Indah Bekasi. Nenek berusia 87 tahun itu mengaku tak tahu apa saja yang dimasukkan ke dalam koper kabinnya sebelum dibongkar di bandara.

Ternyata ada sabun cuci dan sampo saset serenteng dimasukkan ke dalamnya. Ada pula sandal jepit yang dipakainya selama berhaji. Belum lagi baju-baju lamanya yang berantakan.

"Itu dibantuin temen juga masukinnya," kata lansia yang tahun ini berhaji sendirian.

Barang-Barang Unik Jemaah

Fenomena barang bawaan unik jemaah haji itu rupanya terjadi setiap kali fase kepulangan tiba. Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Bandara Ihsan Faisal menyebut, itu sebagai bentuk euforia alias kegembiraan luar biasa yang dirasakan para jemaah.

"Makanya semua barang terkadang dia bawa, baik yang sifatnya sudah dipakai atau, mohon maaf, barang-barang yang mungkin di Indonesia pun sudah banyak," katanya seraya menyebut kain ihram, sandal, toiletries, hingga kentang dan buah-buahan jadi bawaan unik jemaah sebagai buah tangan.

"Kita hormati mereka tapi karena aturan juga, kita berikan penyuluhan pada para jemaah ya sekiranya itu mau diambil, ada skala prioritas," imbuhnya lagi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |