Begini Prediksi Harga Emas di Akhir 2025, Siap-Siap Melambung Tinggi

2 weeks ago 6

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor baru. Pada perdagangan terakhir, logam mulia menembus level USD 3.423 per troy ons, menjadi salah satu capaian tertinggi.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyebut lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

Ketegangan politik di Amerika Serikat pasca pemecatan pejabat bank sentral oleh Donald Trump membuat investor khawatir. Pasar global mencari perlindungan pada instrumen yang lebih aman seperti emas.

"Nah, ini yang cukup menarik ya. Sehingga kondisi perpolitikan di Amerika ini membuat pasar kembali mencari aset-aset yang aman, yaitu adalah safe haven. Di sisi lain pun juga tadi malam pun juga untuk harga emas dunia menyentuh level tertingginya ya di atas USD 3.423 per troy ons," kata Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).

Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September juga ikut memperkuat harga emas. Data menunjukkan lebih dari 80% ekonom percaya pemangkasan suku bunga akan dilakukan, membuka ruang bagi harga emas untuk terus naik.

"Di sisi lain pun juga tadi malam salah satu pejabat gubernur Bank Sentral Amerika Christopher Waller ya ini pun juga mendukung penurunan suku bunga ya pada pertemuan di bulan September. Bahkan presentasi secara ini riset bahwa 82% para ekonom itu setuju tentang penurunan suku bunga di bulan September. Itu secara eksternal," jelasnya.

Menurutnya, dengan kombinasi faktor politik dan kebijakan moneter, harga emas dunia diyakini akan tetap dalam tren kenaikan hingga akhir tahun.

Rupiah Melemah, Harga Emas Domestik Naik

Lebih lanjut, Ibrahim menyampaikan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS semakin memperbesar potensi kenaikan harga emas di dalam negeri. Saat ini rupiah tertekan hingga ke level Rp 16.433 per dolar, membuat harga emas batangan di pasar domestik berpotensi melesat mendekati Rp 2.000.000 per gram.

Menurut Ibrahim, nilai tukar rupiah menjadi faktor dominan dalam menentukan harga emas dalam negeri. Dengan tren pelemahan yang terjadi, emas dipandang sebagai instrumen lindung nilai yang paling aman bagi masyarakat. Jika tren ini berlanjut, harga emas domestik diproyeksikan bisa menyentuh Rp 2.150.000 per gram pada akhir 2025.

"Kita melihat bahwa logam mulia pun juga mengalami kenaikan ya apalagi bersamaan dengan melemahnya rupiah bisa saja logam mulia ini akan mendekati Rp 2.000.000 dan di akhir tahun logam mulia di level Rp 2.150.000 kemungkinan besar itu akan tercapai," ujarnya.

Safe Haven Jadi Pilihan Investor

Di tengah carut-marut politik dalam negeri dan demonstrasi yang kian memanas, investor semakin berhati-hati menaruh modal pada instrumen berisiko. Pelemahan IHSG hampir 1% menjadi bukti bahwa pasar saham tengah kehilangan daya tarik.

Ibrahim menegaskan, fenomena ini mendorong aliran modal ke instrumen safe haven seperti emas dan obligasi negara. Masyarakat luas juga merasakan keresahan yang sama.

Ketidakpastian politik akibat isu tunjangan DPR hingga kasus korupsi pejabat membuat publik memilih mengamankan aset dalam bentuk emas fisik.

Infografis Negara Penghasil Emas Terbesar

Read Entire Article
Bisnis | Football |