Liputan6.com, Jakarta Meski potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah nasional masih relatif rendah.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari OJK tahun 2025 menunjukkan, literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 43,42% dan 13,41%, jauh di bawah literasi dan inklusi keuangan konvensional yang mencapai 66,46% dan 80,51%.
Selain itu, literasi dan inklusi keuangan perempuan juga masih di bawah laki-laki, yakni 65,58% dan 80,28% dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 67,32% dan 80,73%. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi yang berkelanjutan bagi perempuan sebagai pengelola utama keuangan keluarga.
Melihat hal tersebut, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menekankan pentingnya peran perempuan, khususnya ibu dalam mendukung keuangan keluarga yang sehat dan berkah. Hal tersebut disampaikan Vivin dalam program edukasi keuangan syariah bertajuk Taklim Manajemen Harta Syariah (TAMARASYA) dengan tema Cerdas Finansial, Dermawan Maksimal hasil kerja sama Prudential Syariah bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar.
“Sebagai perusahaan yang senantiasa mengedepankan nilai syariah, Prudential Syariah percaya bahwa literasi keuangan syariah adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang tangguh secara finansial sekaligus membuka pintu berkah," kata dia, Sabtu (23/8/2025).
Peran Penting Kelola Keuangan Keluarga
Menurut dia, sebagai jantung keluarga, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan keluarga. Keputusan finansial sehari-hari, mulai dari mengatur anggaran, menabung, hingga bersedekah, sebagian besar dipegang oleh perempuan dalam keluarga.
"Ketika dijalankan dengan prinsip syariah, keputusan keuangan tidak hanya melindungi keluarga, tapi juga menebarkan manfaat bagi banyak orang. Inilah semangat yang ingin Prudential Syariah terus sebarkan: menjadikan perempuan sebagai penggerak kebaikan melalui literasi keuangan syariah,” tambah Vivin.
Selain menjadi wadah pembelajaran, kegiatan TAMARASYA juga memperkuat peran Prudential Syariah sebagai mitra keluarga Indonesia dalam mengelola risiko finansial melalui produk asuransi syariah. Dengan literasi yang semakin meningkat, masyarakat diharapkan lebih sadar bahwa asuransi syariah tidak hanya memberikan proteksi, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mendorong stabilitas ekonomi keluarga dan nasional.
Dengan adanya kegiatan ini, Prudential Syariah berharap semakin banyak keluarga yang terdorong untuk mengelola keuangan sesuai prinsip syariah, menumbuhkan kebiasaan berbagi melalui sedekah, dan membangun masa depan finansial yang lebih berkelanjutan.
Populasi Muslim Terbesar di Dunia, Aset Industri Keuangan Syariah Indonesia Capai Rp 2.582 Triliun
Sebelumnya, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Meskipun tingkat inklusi keuangan nasional terus meningkat, inklusi keuangan syariah masih berada di angka 13,41% menunjukkan adanya potensi besar yang belum tergarap optimal.
Menurut data OJK, total aset industri keuangan syariah Indonesia pada tahun 2023 (tidak termasuk kapitalisasi saham syariah) mencapai Rp2.582,25 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 9,04% (yoy).
Selain itu, laporan Islamic Finance Development Indicator 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-3 dunia, mencerminkan daya saing tinggi sektor ini di tingkat global. Fakta ini mengindikasikan adanya peluang besar untuk ekspansi, literasi, dan edukasi yang lebih masif dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah secara berkelanjutan.
Berkaca dari hal tersebut, Flip bersama Bank Aladin Syariah resmi meluncurkan Super Flip, ftur terbaru yang memungkinkan pengguna Flip untuk meng-upgrade akun Flip Saldo mereka menjadi rekening tabungan syariah yang terintegrasi langsung dalam aplikasi Flip.
“Kami berharap dengan menggabungkan teknologi Flip dan keahlian perbankan syariah dari Bank Aladin, kami bisa memberikan pilihan ke masyarakat Indonesia untuk menggunakan layanan fnansial yang tidak hanya berbasis syariah namun juga mudah, menguntungkan, dan dapat diandalkan,” kata Co-Founder dan Presiden Direktur Flip Raf Putra Arriyan dikutip Rabu (20/8/2025).
Tansformasi Digital
Peluncuran Super Flip sejalan dengan agenda transformasi digital nasional serta mendukung target pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, khususnya yang berbasis syariah.
“Super Flip adalah wujud nyata dari misi kami untuk menyediakan akses keuangan yang fair bagi semua orang. Melalui integrasi layanan tabungan syariah ke dalam aplikasi Flip yang telah digunakan oleh lebih dari 15 juta pengguna, Flip dan Bank Aladin Syariah turut membuka jalan bagi perluasan akses perbankan syariah secara aman, mudah, dan menguntungkan. Salah satu bentuk konkret dari misi ini adalah hadirnya tabungan syariah dengan imbal hasil tertinggi yang dijamin oleh LPS," jel;as dia.
Peluncuran Super Flip juga menandai babak baru dalam kolaborasi strategis Flip dan Bank Aladin Syariah, yang diumumkan di awal tahun, sebagai upaya bersama menghadirkan solusi keuangan digital yang inklusif dan berlandaskan prinsip syariah.
Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang adil, mudah diakses, dan menguntungkan.
“Peluncuran Super Flip menjadi bukti nyata bagaimana pendekatan Banking-as-a-Service (BaaS) dapat membuka akses layanan keuangan syariah yang lebih luas melalui integrasi langsung di aplikasi mitra. Kami percaya bahwa embedded finance seperti ini adalah masa depan perbankan syariah — menghadirkan layanan yang relevan, aman, dan mudah dijangkau," tutup Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi.