Danantara Pastikan BUMN Bergerak Seirama Menuju Ekonomi Hijau

2 weeks ago 7

Liputan6.com, Jakarta Danantara Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi payung kolaborasi, penggerak sinergi, serta enabler dalam menciptakan layanan terintegrasi yang mendukung transformasi menuju ekonomi hijau.

Hal tersebut disampaikan Managing Director Risk Management PT Danantara Asset Management (Persero) Riko Banardi dalam acara The Green Summit 2025 bertemaLeading the Green Business Transformation for a Sustainable Indonesia di Graha Nandhika SUCOFINDO, Jakarta.

Acara yang diselenggarakan oleh PT IDSurvey (Persero) ini menjadi wadah dialog strategis yang mempertemukan pemerintah, BUMN, swasta, dan akademisi untuk membahas peluang serta tantangan dalam percepatan transformasi bisnis berkelanjutan.

Menurut Riko Banardi, The Green Summit 2025 merupakan langkah nyata IDSurvey sebagai perusahaan jasa pemastian untuk berperan aktif dalam mendorong praktik bisnis hijau di Indonesia.

"Acara ini menjadi momentum penting bagi kita semua, khususnya generasi muda BUMN, untuk mengambil peran nyata dalam menjaga bumi, berinovasi, serta membangun ekosistem bisnis yang rendah karbon dan berkelanjutan. Saya percaya, generasi muda inilah yang akan menjadi motor penggerak perubahan, pemimpin masa depan, dan penjaga keberlanjutan negeri," kata Riko, Jumat (29/8/2025).

"Kita ingin memastikan bahwa seluruh BUMN dapat bergerak seirama dalam menjawab tantangan lingkungan sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif," lanjut dia.

Target Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Noer Adi Wardojo menyampaikan pada opening remarksnya bahwa acara ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi nasional menuju Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.

"Acara ini mendukung langkah Indonesia dalam penetapan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029, dengan tetap menjamin pembangunan yang berwawasan lingkungan, tangguh terhadap perubahan iklim, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,"

"Hal ini selaras dengan peran dan tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari komunitas global untuk mencapai tujuan utama Persetujuan Paris (Paris Agreement), yakni menjaga peningkatan suhu bumi agar tetap di bawah 1,5° Celsius yang kita ikuti melalui NDC (Nationally Determined Contribution (NDC)," ungkap dia.

"Dalam mewujudkan transisi menuju ekonomi hijau, Kementerian Lingkungan Hidup memiliki peran yang sangat penting bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga mengawal agar kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca, pengendalian polusi dan pengelolaan limbah tetap selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Berbicara tentang kolaborasi, peran BUMN tidak hanya berfungsi sebagai penyedia layanan publik, tetapi juga sebagai katalis perubahan. Khususnya, bagaimana peran IDSurvey yang dapat mengintegrasikan layanannya dalam mendukung praktik transformasi ekonomi hijau", Tambahnya

Danantara dan GEM Limited Bangun Smelter Rp 22 Triliun

Badan pengelola investasi pemerintah, Danantara Indonesia, bersama raksasa metalurgi hijau dari China, GEM Limited, baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama (head of agreement atau HoA). Kesepakatan ini menjadi kerangka untuk investasi bersama dalam proyek smelter nikel high-pressure acid leach (HPAL) senilai USD 1,42 miliar, atau sekitar Rp 22 triliun.

CEO Danantara Indonesia yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah langkah maju bagi Indonesia.

"Dengan bergabung dengan perusahaan pelopor metalurgi hijau dunia, kami sedang memajukan agenda hilirisasi Indonesia sembari memastikan aspek keberlanjutan dan inovasi tetap berada di garis depan," kata Rosan dalam keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).

Fasilitas smelter nikel ini diperkirakan akan memiliki kapasitas produksi hingga 66 ribu ton nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun. Kemitraan strategis ini juga akan melibatkan PT Vale Indonesia Tbk dan berpotensi menggandeng mitra global lainnya.

Sebagai bagian dari inisiatif Kawasan Industri Hijau Indonesia (IGIP) antara GEM dan PT Vale Indonesia, proyek ini diperkirakan akan menciptakan 80 ribu lapangan kerja baru dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Tak Cuma Proses Nikel

Fasilitas ini tidak hanya akan memproses nikel, tetapi juga mencakup produksi katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, hingga alat berat. Lebih dari itu, proyek ini dirancang dengan konsep energi hijau dan daur ulang closed-loop, yang memungkinkan integrasi aspek keberlanjutan di setiap tahap produksi.

GEM adalah perusahaan asal China yang berfokus pada metalurgi hijau dan ekonomi sirkuler, termasuk daur ulang baterai kendaraan listrik dan sampah elektronik. Secara kumulatif, GEM telah menginvestasikan lebih dari US 4 miliar di Indonesia.

Perusahaan ini juga menanamkan US 30 juta untuk membangun laboratorium riset metalurgi bersama di Institut Teknologi Bandung (ITB) guna membantu mendidik talenta lokal di bidang metalurgi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |