Dua Alasan Lamine Yamal Memble di Laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona: Salah Satunya Dikantongi Carreras

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid akhirnya bisa mencapkan lagi dominasinya di El Clasico. Bermain di Santiago Bernabeu pada Minggu (26/10/2025) malam WIB, Los Blancos menumbangkan Barcelona dengan skor 2-1 dalam duel sengit pekan ke-10 La Liga 2025/2026.

Kylian Mbappe membuka keunggulan tuan rumah di babak pertama sebelum Fermin Lopez menyamakan kedudukan lewat gol tendangan dari tengah kotak penalti. Namun, Jude Bellingham menjadi pahlawan Madrid setelah mencetak gol kemenangan jelang babak pertama berakhir.

Di sisi lain performa lini depan Barca kurang menggigit. Lamine Yamal, yang diharapkan jadi pembeda di sisi kanan serangan, justru tampil di bawah standar. Ia kesulitan menembus pertahanan Madrid dan nyaris tak memberi ancaman berarti.

Laga juga diwarnai kartu merah untuk Pedri di masa injury time setelah melanggar Aurelien Tchouameni. Situasi makin panas usai peluit akhir berbunyi, dengan sejumlah pemain Madrid seperti Vinicius Junior dan Dani Carvajal terlihat memprotes Yamal di tengah kericuhan kecil di pinggir lapangan.

Promosi 1

Sorg Akui Yamal Kesulitan Hadapi Carreras

Asisten pelatih Barcelona, Marcus Sorg, tak menutup mata soal performa memble Lamine Yamal di Bernabeu. Ia mengakui bahwa pemain muda Spanyol itu benar-benar dibuat kesulitan karena bisa 'dikantongi' oleh Alvaro Carreras, bek kiri Real Madrid yang tampil disiplin sepanjang laga.

Menurut Sorg, Carreras dan rekan-rekannya di lini pertahanan Madrid berhasil menutup ruang gerak Yamal dengan sangat baik. Bahkan sang bek yang baru gabung Madrid pada musim ini itu bisa tetap bertahan dengan baik meski dalam situasi kalah jumlah pemain.

"Itu tidak mudah, tetapi kami berbicara di babak pertama untuk mencari lebih banyak peluang satu lawan satu," ujar Sorg kepada Diario AS. "Mereka bermain lebih baik dari kami, kami harus menerimanya. Terkadang bek lawan memang bagus dan Anda harus menerimanya," ucapnya.

“Sering kali mereka bertahan dua lawan satu dan ingin mencegahnya memasuki area pertahanan". Sorg lantas mengatakan performa buruk Yamal masih terbilang wajar, apalagi ia juga masih belia. "Itu normal. Ia masih muda, ia harus berkembang dan kami akan membantunya,” imbuhnya.

Cedera Buat Yamal Belum Capai Performa Terbaik

Selain tekanan dari lawan, Marcus Sorg juga menyinggung faktor lain yang membuat Lamine Yamal belum bisa tampil optimal. Pemain sayap itu baru saja pulih dari cedera, dan kondisi fisiknya belum sepenuhnya kembali ke level terbaik.

Sorg menilai, dalam usia muda seperti Yamal, adaptasi pasca-cedera butuh waktu. Ritme permainan dan kepercayaan diri belum sepenuhnya pulih, sehingga wajar jika performanya belum konsisten di laga sebesar El Clasico.

“Ia baru pulih dari cedera. Ia butuh ritme, pertandingan… Itu normal,” kata Sorg. “Ia berusia 18 tahun dan Anda harus memberinya waktu dan membantunya.”

Sorg menegaskan bahwa tim pelatih akan terus mendukung perkembangan sang pemain agar segera kembali ke performa terbaiknya. “Itu normal, lawan mencoba segalanya melawannya dan untuk bertahan dengan baik mereka beradaptasi. Kami harus bekerja lebih keras dan membantunya untuk mendapatkan performa terbaik di lapangan,” tutupnya.

(Diario AS)

Read Entire Article
Bisnis | Football |