Tugas Xabi Alonso Makin Berat: Pastikan Ruang Ganti Tetap Harmonis dan Mesin Terus Menyala

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid memenangi El Clasico dengan cara yang menggembirakan. Skor 2-1 atas Barcelona di Santiago Bernabeu pada pekan ke-10 La Liga 2025/2026 menjadi bukti bahwa proyek Xabi Alonso berjalan ke arah yang benar. Kemenangan itu bukan hanya soal tiga poin, tapi juga cerminan dari karakter tim yang kian matang.

Kylian Mbappe dan Jude Bellingham tampil sebagai pembeda dengan kontribusi langsung pada dua gol kemenangan Los Blancos. Sementara Barcelona sempat memberi perlawanan lewat Fermin Lopez, ketenangan Madrid di bawah tekanan menunjukkan kedewasaan permainan yang dicari Alonso sejak awal musim.

Namun, di balik kemenangan itu, tugas Alonso justru semakin berat. Ia kini harus menjaga keseimbangan di ruang ganti yang penuh bintang, sekaligus memastikan ritme permainan dan ketajaman timnya tak meredup seiring berjalannya musim.

Promosi 1

Mengelola Ego Bintang: Ujian Baru untuk Alonso

Real Madrid saat ini punya kemewahan sekaligus tantangan: skuad bertabur pemain top. Di sisi lain, manajemen ego di ruang ganti bisa menjadi ranjau bagi pelatih mana pun. Momen Vinicius Junior yang kesal ketika ditarik keluar pada menit ke-72 adalah contoh nyata bagaimana tensi internal bisa muncul kapan saja, bahkan di tengah kemenangan besar.

Vinicius langsung berjalan menuju lorong ruang ganti tanpa melihat ke arah pelatih atau rekan setim. Alonso, yang selama ini dikenal sebagai pelatih berprinsip rotasi, kini harus bijak dalam mengambil keputusan agar pemain tetap merasa dihargai. Selama ini, satu-satunya pemain yang tak tersentuh rotasi hanyalah Kylian Mbappe — sebuah keputusan yang bisa memicu rasa iri di ruang ganti bila tidak dikelola dengan cermat.

Berbeda dengan Carlo Ancelotti yang dikenal sebagai sosok "ayah" bagi pemain, Alonso lebih bersifat struktural dan perfeksionis. Tantangan baginya sekarang adalah menemukan keseimbangan antara ketegasan taktis dan kehangatan emosional, agar ruang ganti tetap harmonis dan atmosfer kemenangan bisa terus terjaga.

Mbappe: Senjata Utama yang Tak Boleh Jadi Senjata Satu-satunya

Kylian Mbappe menjadi simbol kehebatan Real Madrid musim ini. Setelah menaklukkan Barcelona dengan gol pembuka, penyerang asal Prancis itu kini mengoleksi 11 gol dari 10 pertandingan La Liga. Dengan rata-rata mencetak gol di sembilan dari sepuluh laga, Mbappe sedang berada di performa terbaiknya sejak mengenakan seragam putih.

Jika tren ini berlanjut, ia bisa menembus 42 gol dalam satu musim liga — torehan yang melampaui catatan 31 gol musim lalu. Ketajamannya tak hanya membuat Madrid berbahaya, tapi juga menegaskan statusnya sebagai pemain paling berpengaruh di Eropa saat ini.

Namun, keberhasilan itu membawa risiko baru. Real Madrid perlahan terlihat terlalu bergantung pada Mbappe dalam mencetak gol dan membuka ruang serangan. Jika sang bintang absen karena cedera atau suspensi, Alonso harus punya solusi alternatif. Menjaga Mbappe tetap tajam memang penting, tetapi membangun keseimbangan ofensif di antara pemain lain akan menjadi kunci agar mesin Madrid tak bergantung pada satu sumber daya saja.

Kebangkitan Bellingham: Energi Baru di Tengah Lapangan

Di lini tengah, Jude Bellingham tampak menemukan kembali kepercayaan dirinya. Setelah periode inkonsisten, ia kembali mencatatkan gol dan assist dalam satu pertandingan untuk pertama kalinya sejak awal Januari. Penampilannya melawan Barcelona bukan sekadar produktif, tapi juga penuh determinasi — ia terlibat dalam 18 duel dan tampil lebih agresif dari biasanya.

Peran Bellingham yang semakin vital memberi Madrid dorongan ekstra dari lini kedua. Ia tidak hanya menjadi penghubung antar lini, tetapi juga ancaman nyata di depan gawang. Keberhasilan mencetak gol di dua laga beruntun menandakan kembalinya versi terbaik sang gelandang muda.

Kini, Alonso memiliki dua mesin penggerak utama dalam diri Mbappe dan Bellingham. Keduanya bisa menjadi fondasi bagi Madrid untuk terus melaju di puncak klasemen. Namun, menjaga keseimbangan di antara mereka — tanpa mengorbankan keharmonisan tim — akan menjadi ujian sebenarnya bagi Alonso sepanjang musim ini.

Sumber: Managing Madrid

Klasemen La Liga/Liga Spanyol

Read Entire Article
Bisnis | Football |