Kekalahan Barcelona di Markas Real Madrid: Cerminan Tim yang Kehilangan Arah Permainan dan Kepercayaan Diri

3 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Barcelona pulang dengan tangan hampa dari Santiago Bernabeu. Kekalahan 1-2 dari Real Madrid pada pekan ke-10 La Liga 2025/2026 memperpanjang tren inkonsistensi Blaugrana di awal musim. Kekalahan ini bukan sekadar soal hasil, melainkan cerminan dari tim yang kehilangan arah permainan dan kepercayaan diri.

Dalam suasana emosional khas El Clasico, publik tentu bisa memaklumi rasa frustrasi. Akan tetapi, di balik itu semua, muncul pertanyaan besar: apakah Barcelona hanya sial karena badai cedera, atau mereka memang sudah tak sebaik musim lalu? Jawabannya tampaknya mulai jelas.

Cedera pemain memang menjadi bagian dari cerita. Raphinha, Joan Garcia, hingga Dani Olmo absen. Robert Lewandowski juga tak bisa turun. Namun, kekalahan di Bernabeu bukan sepenuhnya soal siapa yang absen. Masalah utamanya ada pada cara bermain yang tak lagi efektif dan sistem yang tampak kehilangan arah.

Promosi 1

Taktik Barcelona yang Membosankan dan Mudah Terbaca

Real Madrid di bawah Xabi Alonso tampil sebagai tim yang percaya diri, terorganisir, dan bersemangat. Sementara itu, Barcelona terlihat seperti bayangan dari diri mereka sendiri. Hansi Flick memang masih bisa menurunkan sebelas pemain kuat, tetapi keputusannya memilih Ferran Torres daripada Marc Casado justru menimbulkan tanda tanya.

Menghadirkan Casado di lini tengah, sambil mendorong Frenkie de Jong dan Pedri lebih tinggi, bisa saja membuat permainan Blaugrana lebih agresif. Alih-alih menyerang, Barcelona justru banyak kehilangan bola dan tak mampu menekan dengan efektif. Lini belakang mereka pun kerap diekspos oleh kecepatan Madrid.

Masalah ini bukan soal keberuntungan. Ini tentang sistem yang tak lagi relevan. Real Madrid punya identitas permainan yang jelas, sementara Barcelona terlihat tak yakin dengan taktik yang mereka jalankan. Mereka tidak menekan dengan baik, kesulitan menguasai bola, dan garis pertahanan tinggi yang mereka usung justru menjadi bumerang.

Saatnya Flick Berani Berubah

Jika cedera memang menjadi kendala utama, Flick seharusnya bisa menyesuaikan taktik agar tim tetap kompetitif dalam kondisi apa pun. Tugas pelatih bukan sekadar menunggu pemain pulih, melainkan mencari cara agar tim bisa tetap menang meski dengan sumber daya terbatas.

Masalahnya, sejauh ini, tak ada tanda-tanda refleksi jujur dari kubu Barcelona. Kekhawatiran terbesar adalah mereka mulai mencari alasan, bukan solusi, padahal musim masih panjang dan waktu masih cukup untuk memperbaiki arah. Menunggu Raphinha dan kawan-kawan kembali tanpa mengubah pendekatan hanyalah bentuk keputusasaan yang dibungkus harapan kosong.

Hansi Flick sebenarnya punya banyak talenta di dalam skuadnya. Ia tidak perlu melakukan revolusi besar-besaran, hanya butuh sedikit keberanian untuk memperbarui ide dan menyegarkan cara bermain. Taktik lama sudah basi. Saatnya perubahan dimulai sekarang—sebelum musim ini benar-benar menjadi musim yang hilang bagi Barcelona.

Sumber: Barca Blaugranes

Klasemen La Liga/Liga Spanyol

Read Entire Article
Bisnis | Football |