Ekspor Indonesia Juli 2025 Naik 9,86%

2 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD 24,75 miliar pada Juli 2025. Angka ini naik 9,86 persen secara tahunan (year on year) dari Juli 2024 lalu.

"Nilai ekspor mencapai USD 24,75 miliar atau naik 9,86 persen dibandingkan dengan Juli 2024," Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers BPS, Senin (1/9/2025).

Nilai ekspor migas tercatat senilai USD 0,94 miliar usd atau turun 34,13 persen. Sementara nilai ekspor non migas tercatat naik sebesar 12,83 persen dengan nilai USD 23,81 miliar.

Dia menjelaskan, naiknya nilai ekspor Juli 2025 secara tahunan ini utamanya didorong oleh kenaikan nilai ekspor non migas. Kenaikan fantastis dicatatkan komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS15) naik 82,72 persen dengan andil 7,08 persen.

Selanjutnya, mesin peralatan mekanis serta bagiannya naik sebesar 69,02 persen dengan andil 1,76 persen, logam mulia dan perhiasan naik 47,41 persen dnegan andil 1,66 persen.

Pudji menyampaikan perkembangan nonmigas Indonesia berdasarkan sektor. Pada Juli 2025 total ekspor nonmigas sebsar USD 23,81 miliar dengan rincian menurut sektor yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar USD 0,58 miliar, kemudian sektor pertambangan dan lainnya sebeesar USD 2,70 miliar dan sektor industri pengolahan sebesar USD 20,53 miliar.

Sektor Pertanian dan Industri Pengolahan

Secara tahunan sektor pertanian dan indutri pengolahan mengalami kenaikan, sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan, Peningkatan nilai ekspor nonmigas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 21,98 persen dengan andil sebesar 16,42 persen.

"Peningkatan secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor kelapa minyak sawit, barang perhiasan dan barang berharga, logam dasar bukan besi, kemudian kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, dan mesin untuk kepentingan khusus," ujar dia.

Kinerja Januari-Juli 2025

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD 160,16 miliar hingga Juli 2025. Angka ini naik 8,03 persen secara tahunan (year on year) dari Juli 2024 lalu.

"Sepanjang Januari hingga Juli 2025 total nilai ekspor mencapai USD 160,16 miliar atau naik 8,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Untuk rinciannya, nilai ekspor migas tercatat senilai USD 7,97 miliar atau turun 14,56 persen, sedangkan nilai ekspor nonmigas naik sebesar 9,55 persen dengan nilai USD 152,20 miliar.

Perkembangan Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Negara

Jika dilihat menurut negara dan kawasan utama negara tujuan ekspor, nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat sebesar USD 34,46 miliar atau naik sebesar 8,09 persen dibandingkan Januari hingga Juli 2024.

"Jika dibandingkan secara kumulatif dengan periode yang sama tahun lalu pada Januari hingga Juli 2025, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat, Asean, dan Uni Eropa mengalami peningkatan, sementara ke India mengalami penurunan," ujarnya.

Tercatat nilai ekspor nonmigas Indonesia pada periode Januari hingga Juli 2025 ke Amerika Serikat tercatat USD 17,89 miliar, ke ASEAN USD 29,90 miliar, Uni Eropa USD 11,11 miliar, dan lainnya USD 47,97 miliar, sementara ke India turun menjadi USD 10,87 miliar dibandingkan periode Januari - Juli 2024 sebesar USD 12,35 Miliar.

Neraca Dagang Indonesia Surplus USD 4,1 Miliar, Perpanjang Tren 62 Bulan Beruntun

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia masih mengalami surplus. Angka surplus pada Juni 2025 mencapai USD 4,10 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan surplus neraca perdagangan RI Juni 2025 berarti memperpanjang tren positif. Tercatat, neraca dagang Indonesia telah menorehkan surplus dalam 62 bulan berturut-turut.

"Pada Juni 2025 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD 4,10 miliar. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Mengacu data yang ditampilkannya, angka surplus ini turun dari capaian Mei 2025. Kala itu, nilai surplus neraca perdagangan RI tembus di USD 4,30 miliar.

Sementara itu, surplus pada Juni 2025 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas sebesai USD 5,22 miliar. Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewani dan nabati (HS 15) bahan bakar mineral (HS 27) serta besi dan baja (HS 72).

"Pada saat yang sama neraca perdagangan migas tercatat defisit USD 1,11 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak," ungkapnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |