Faktor Joao Felix Buat Ansu Fati Tolak Chelsea dan Pilih ke Prancis

3 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta Setelah musim yang mengecewakan di level individu, Ansu Fati akhirnya mengambil keputusan penting: meninggalkan Barcelona. Penyerang jebolan La Masia itu bakal melanjutkan kariernya di Prancis bersama AS Monaco.

Keputusan ini diambil sebelum dia bertolak berlibur ke New York. Dia sebelumnya sudah menolak Chelsea. Joao Felix secara tidak langsung menjadi alasannya.

Barcelona dan Monaco tengah merampungkan detail akhir dari transfer ini. Formatnya adalah peminjaman dengan opsi pembelian permanen, yang nilainya masih didiskusikan kedua klub. Namun, secara prinsip, kesepakatan antara pemain dan klub tujuan sudah tercapai.

Kepindahan ini jadi babak baru bagi Ansu Fati yang sempat digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi. Kini, di usia 22 tahun, dia ingin memulai ulang kariernya di lingkungan yang lebih memberikan kepercayaan.

Monaco Menang Karena Kepercayaan

Menariknya, Ansu Fati sejatinya juga diminati klub besar Premier League, Chelsea. Klub asal London itu sempat menjalin kontak dan menyatakan ketertarikan secara serius. Namun, Fati menolak dan lebih memilih Monaco.

Menurut laporan Mundo Deportivo, keputusan itu bukan sekadar soal liga atau uang. Monaco memberikan sinyal kepercayaan yang nyata kepada Ansu. Pelatih kepala mereka, Adi Hutter, bahkan turun langsung menghubungi sang pemain.

Dalam pembicaraan itu, Hutter menjanjikan menit bermain yang konsisten. Dia bahkan berjanji akan memainkan Ansu sebagai starter dalam sepuluh pertandingan pertama, tanpa peduli hasil atau jumlah gol. Gestur itu dianggap penting oleh Ansu dan timnya.

Nasib Joao Felix, Alasan Fati Menolak Chelsea

Chelsea memang dikenal royal dalam belanja pemain, tapi juga sering mengalami masalah dengan penumpukan pemain. Situasi ini jadi catatan serius bagi Ansu Fati dan timnya. Mereka melihat contoh Joao Felix yang sempat dipinjam dari Barcelona dan akhirnya tenggelam.

“Lihat saja apa yang terjadi pada Joao Felix,” begitu komentar dari orang dalam kubu Ansu. Kehadiran banyak pemain di lini depan Chelsea membuatnya khawatir soal jam bermain. Dia tak mau mengulang nasib yang sama.

Meski tergoda oleh nama besar Chelsea, Ansu lebih memprioritaskan tempat yang bisa menjamin kontinuitas. Monaco hadir dengan tawaran yang lebih realistis dan terarah: proyek jangka menengah, kepercayaan penuh, serta ruang untuk berkembang.

Liga Champions Jadi Daya Tarik

Satu hal lain yang jadi magnet kuat bagi Ansu Fati adalah tiket ke Liga Champions. Monaco akan tampil di kompetisi tertinggi Eropa musim depan dan Ansu dijanjikan peran penting dalam skuad. Ini jadi nilai tambah yang tak dimiliki semua klub peminat.

Dengan tampil di Liga Champions, Ansu tak hanya mendapat eksposur lebih luas, tapi juga kesempatan untuk menunjukkan bahwa dia belum habis. Setelah beberapa musim yang berat akibat cedera dan inkonsistensi, panggung Eropa bisa jadi titik baliknya.

Pilihan ke Monaco bukan semata pelarian, melainkan strategi. Di usianya sekarang, Ansu butuh ruang untuk tumbuh, bukan sekadar jadi nama di skuad elite. Monaco memberinya itu – dan mungkin lebih.

Sumber: Mundo Deportivo, Barca Universal

Read Entire Article
Bisnis | Football |