Liputan6.com, Jakarta Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) amblas pada perdagangan hari ini Rabu 10 September 2025, usai mencetak rekor termahal. Sejak awal September, harga emas Antam beberapa kali mencetak rekor termahal.
Pada Rabu (10/9/2025), harga emas Antam turun Rp 12.000 menjadi Rp 2.074.000 per gram, dari perdagangan Selasa kemarin yang di angka Rp 2.086.000 yang bertahan sejak perdagangan Sabtu dan merupakan rekor termahal sepanjang masa.
Sedangkan untuk harga emas untuk pembelian kembali (buyback) juga turun Rp 12.000 menjadi Rp 1.921.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.921.000 per gram.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak.
Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar:
- 1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP)
- 3% bagi non-NPWP
PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai penjualan.
Berikut rincian harga emas Antam10 September 2025:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.087.000.
- Harga emas 1 gram: Rp 2.074.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 4.088.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 6.107.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 10.145.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 20.235.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 50.462.000.
- Harga emas 50 gram: Rp 100.845.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 201.612.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 503.765.000.
- Harga emas 500 gram: Rp 1.007.320.000.
- Harga emas 1.000 gram: Rp 2.014.600.000.
Harga Emas Makin Mahal Usai Cetak Cekor Tertinggi
Sebelumnya, harga emas melanjutkan tren kenaikan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) usai cetak rekor tertinggi. Lonjakan harga emas ini didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan segera terjadi pada bulan September, sementara investor menantikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (10/9/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 3.646,59 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.673,95 pada awal sesi perdagangan.
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi USD 3.685,60.
“Reli ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga, kemungkinan paling cepat pada bulan September,” kata Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek.
Para pedagang saat ini memperkirakan peluang sebesar 92% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, sementara beberapa lainnya bertaruh pada penurunan yang lebih besar sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch .
Hal ini terjadi setelah data hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam di bulan Agustus. Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Kurs Dolar Menguat
Kurs dolar menguat, tetapi berada di dekat level terendah tujuh minggu terhadap mata uang utama lainnya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun juga naik setelah mencapai level terendah lima bulan sebelumnya.
Para investor kini menunggu data harga produsen AS pada hari Rabu dan data harga konsumen pada hari Kamis untuk isyarat penurunan suku bunga lebih lanjut menjelang pertemuan Fed minggu depan.
“Jika ekonomi AS sedikit melemah, pada dasarnya itu berarti kita akan melihat lebih banyak aliran dana ke kelas aset non-standar seperti emas untuk melindungi diri dari potensi penurunan tersebut,” tambah Melek.
Harga Emas Batangan
Emas batangan, yang melampaui USD 3.600/oz pada hari Senin, telah mencatat beberapa rekor tertinggi tahun ini, didorong oleh melemahnya dolar, kuatnya pembelian bank sentral, kebijakan moneter yang dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global.
“Kami sangat optimis bahkan pada level USD 3.600 - kami yakin pasar akan terus menguat karena kami tidak melihat adanya pergeseran yang akan terjadi terkait kebijakan tarif, hubungan perdagangan (atau) geopolitik,” kata John Ciampaglia, CEO Sprott Asset Management.
“Jika salah satu dari hal-hal tersebut membaik... Saya rasa apresiasi harga emas akan terhenti.”
Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 1% menjadi USD 40,91 per ons. Platinum turun 1,3% menjadi USD 1.365,60 dan paladium turun 1,1% menjadi USD 1.121,25.