Hati-hati, Data Pribadi Rentan Dicuri! Simak Cara Lindungi

2 weeks ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini, teknologi menjadi sangat penting dalam membantu mempercepat pekerjaan manusia, sebagai contoh membantu merekomendasikan suatu hal hingga membantu menganalisis sesuatu. Namun, dibalik keunggulan adanya teknologi juga terdapat kejahatan yang berbanding lurus karena hal itu banyak upaya telah dilakukan perusahaan maupun pemerintahan.

Meningkatnya risiko kebocoran data di era digital, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi tonggak penting dalam menjaga hak masyarakat. BCA bersama Jaringan PRIMA menegaskan komitmen mereka untuk tidak hanya memperkuat sistem keamanan, tetapi juga mendorong literasi digital dan kepatuhan regulasi.

SEVP Information Systems Security PT Rintis Sejahtera, Jeffrey Sukardi, menyampaikan dalam Media Gathering PRIMA Talkshow BCA dan Jaringan PRIMA pada Rabu, (27/8/2025).

“UU PDP hadir untuk memastikan data pribadi masyarakat tidak disalahgunakan. BCA bahkan sudah menunjuk Data Protection Officer (DPO) untuk memastikan implementasi aturan ini berjalan,” ujarnya.

Momentum Penting

Seiring dengan pesatnya transformasi digital, data pribadi kini menjadi salah satu aset paling berharga. Namun, aset ini juga rentan disalahgunakan, baik melalui kebocoran data, pencurian identitas, hingga penjualan data ke pihak ketiga.

Karena itu, lahirnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) tahun 2022 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk melindungi warganya di ruang digital.

Bagi industri perbankan, kepatuhan terhadap UU PDP bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bagian dari menjaga reputasi.

Vice President BCA, Sugianto Wono, memberitahu bahwa “Bisnis sekarang sangat erat kaitannya dengan reputasi. Dengan implementasi UU PDP, bank bisa melindungi data nasabah sekaligus meningkatkan kepercayaan publik,” ungkapnya.

UU PDP Menjadi Pondasi

Dalam acara Prima Talkshow, para narasumber menegaskan bahwa implementasi UU PDP bukan sekadar formalitas, melainkan pondasi utama membangun kepercayaan nasabah.

SEVP Information Systems Security PT Rintis Sejahtera, Jeffrey Sukardi, menjelaskan bahwa UU PDP memberikan landasan kuat agar data pribadi masyarakat tidak diproses secara sembarangan.

“Sekarang organisasi tidak bisa lagi meminta data sebanyak mungkin tanpa dasar. Data yang diminta harus sesuai kebutuhan, misalnya saat buka rekening, hanya data yang relevan yang boleh diproses,” jelasnya.

BCA pun sudah menyiapkan langkah konkret. Salah satunya dengan menunjuk Data Protection Officer (DPO) yang bertugas mengawasi kepatuhan, memberi arahan, dan memastikan standar perlindungan data diterapkan di setiap cabang.

“Kami sudah membentuk DPO internal agar tata kelola data lebih terjaga. Hal ini penting karena perlindungan data pribadi pada akhirnya juga berhubungan dengan reputasi perusahaan,” tambah Sugianto Wono.

Selain itu, BCA aktif mengedukasi masyarakat melalui kampanye literasi digital. Salah satu yang populer adalah pesan singkat “Don’t Know, Kasih No” sebagai pengingat agar nasabah tidak mudah terjebak dalam penipuan digital.

Upaya ini sejalan dengan komitmen Jaringan PRIMA yang terus mendorong kolaborasi antara bank, regulator, dan media untuk memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga privasi.

Implementasi Keamanan Data

Sebagai bentuk implementasi, BCA mengadopsi prinsip security by design dan privacy by design dalam setiap pengembangan layanan digital. Artinya, aspek keamanan dan perlindungan data sudah ditanamkan sejak awal proses pembuatan sistem.

“Kami tidak menunggu produk selesai baru memikirkan keamanan, tapi sejak awal desain sudah dipastikan compliant dengan standar keamanan dan privasi,” kata Sugianto Wono.

Selain langkah internal, BCA juga aktif berkoordinasi dengan industri perbankan dan regulator untuk menyamakan standar penerapan UU PDP.

Sugianto Wono menekankan, harmonisasi ini penting agar aturan yang dibuat tidak terlalu longgar, tapi juga tidak terlalu ketat sehingga menghambat bisnis.

“Harapannya, perlindungan data bisa optimal sekaligus mendukung kelancaran layanan perbankan digital,” ujarnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |