Liputan6.com, Jakarta- Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) akan menggirimkan 17 atlet untuk bertarung di Kejuaraan Dunia MMA atau 5ᵗʰ GAMMA World MMA Championships 2025 yang akan berlangsung di Sao Paulo, Brasil pada 16–22 Juni mendatang. Tim Nasional MMA Indonesia juga akan ikut 1ˢᵗ AMMA Youth Championships 2025 di Bahrain.
Pelepasan Tim Nasional MMA Indonesia untuk kedua ajang bergengsi tersebut dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Aula Kemenpora pada Kamis (12/6/2025).
Pada GAMMA World MMA Championships 2025, Indonesia akan menerjunkan 17 atlet dengan rincian 9 atlet kategori Junior dan 8 atlet kategori U-21 dan Senior.
Sedangkan delapan atlet akan dikirim ke 8 atlet untuk AMMA Youth Championships 2025. Ini merupakan kejuaraan tingkat junior, yang sekaligus menjadi ajang kualifikasi resmi menuju Asian Youth Games 2025.
Menariknya ada tiga atlet yang akan turun di kedua ajang sekaligus. Mereka adalah Gibran Alfarizi, Manayra Maritza Hersianti Siagian, dan Bumi Magani Abraar Himara.
“Kami menerapkan sistem pembinaan dengan pendekatan ilmiah dan sistematis dalam membina atlet. Para atlet ini adalah hasil seleksi dari kejuaraan nasional, pemantauan kamp latihan, dan pelatnas jangka panjang. Target kami bukan hanya prestasi medali, tetapi juga menyiapkan mereka menghadapi panggung dunia secara mental dan teknis," ujar ketua umum Pertacami Tommy Paulus Hermawan.
Persiapan Timnas MMA Indonesia
Pertacami sudah mempersiapkan para atlet dengan baik agar bisa mengharumkan nama Indonesia di Brasil dan Bahrain. Pelatnas PB Pertacami 2025 digelar bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), melibatkan pelatih internasional, tim medis, ahli gizi, serta tim psikolog yang mendampingi kondisi mental atlet dari awal hingga mendekati pertandingan.
“Setiap atlet punya catatan performa lengkap seperti fisik, teknis, hingga psikologis yang dievaluasi rutin. Program pelatnas juga dirancang menyerupai atmosfer kompetisi internasional,” kata Tommy.
Meski persiapan sudah maksimal dan matang, Pertacami tidak mau membebani para atlet dengan target tinggi.
"Saya pribadi optimistis kepada atlet-atlet saya, tapi saya juga tidak mau menganggap remeh atlet-atlet dr negara lain. Biarkan anak-anak berjuang karena mereka sudah mendapatkan pelatihan terbaik. Mengingat bertanding di tempat orang, di Amerika Latin, yang mana fisik mereka lebih unggul, tantangan pasti ada, tapi anak-anak kami pede semua jadi biarkan mereka bertanding dengan maksimal," tutur Tommy Paulus Hermawan.
Menpora Bangga dengan MMA Indonesia
Menpora menyambut baik langkah Pertacami menggirimkan atlet pada dua ajang bergengsi sekaligus. Apalagi para atlet yang dikirim murni merupakan atlet MMA.
"Pastinya saya sampaikan bagaimana kami apresiasi dari Pertacami di mana saya rasa sudah memimpin federasi cabang olahraga yang sangat sehat. Kali ini kita memiliki atlet-atlet MMA yang benar-benar pure dari MMA, biasanya comotan dari cabang olahraga beladiri lainnya," kata Menpora.