Inflasi Agustus Turun, Mendagri: Berkat Pasar Murah

1 week ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan komitmen pemerintah dalam menggencarkan program-program pro rakyat di tengah dinamika harga kebutuhan pokok.

Salah satu upaya yang terus dijalankan adalah Gerakan Pasar Murah, yang baru-baru ini dilaksanakan secara serentak di seluruh kecamatan pada Minggu (31/8) lalu.

“Menggencarkan program-program yang pro rakyat, seperti Gerakan Pasar Murah yang sekarang lagi aktif, kemarin hari Minggu pagi kami bersama dengan Mentan, KaBulog, Kepala Badan Pangan melakukan gerakan pasar murah di seluruh kecamatan,” kata Tito dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, di Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/8/2025).

Kata Tito dalam kegiatan tersebut, pemerintah melalui Perum Bulog menyalurkan lebih dari 43 ribu ton beras ke masyarakat. Program ini diperkirakan menjangkau hingga 34 juta orang, dengan fokus pada stabilisasi harga beras serta komoditas pangan strategis lainnya.

Mendagri Tito menekankan, meski program pasar murah merupakan agenda rutin, kali ini pelaksanaannya diperluas agar dampaknya lebih terasa.

“Itu yang dikeluarkan dari Bulog lebih kurang 43.000 ton. 43.000 ton di semua kecamatan dan itu menjangkau 34 juta orang. Nah ini penting untuk, meskipun ini sebenarnya kegiatan biasa, kegiatan rutin yang sudah 2 bulan kita laksanakan,” ujarnya.

Pasar Murah Tekan Inflasi

Menurutnya, pasar murah menjadi salah satu instrumen penting dalam menekan inflasi. Data terbaru menunjukkan, inflasi tahunan berhasil turun dari 2,37 persen pada Juli 2025 menjadi 2,31 persen pada Agustus 2025, dengan kontribusi terbesar berasal dari kelompok pangan.

“Dampaknya sangat bagus untuk inflasi. Karena dari 2,37 persen (inflasi Juli 2025 secara tahunan) ke 2,31 persen (inflasi Agustus 2025 secara tahunan), deflasi penyumbang utamanya adalah pangan yang menurunkan angka ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberlanjutan program pasar murah perlu diperkuat agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Tito juga menilai, keberhasilan pengendalian harga melalui program tersebut merupakan hasil kerja sama lintas kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional.

Dorong Kepala Daerah Ikut Bergerak

Mendagri Tito juga mengimbau seluruh kepala daerah untuk lebih aktif melaksanakan program-program serupa di wilayah masing-masing. Ia menyebut, dukungan pemerintah daerah menjadi kunci penting agar program stabilisasi harga pangan berjalan optimal dan tepat sasaran.

Menurutnya, kerja sama daerah sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyaluran komoditas dan memperluas jangkauan pasar murah. Selain itu, daerah juga bisa memanfaatkan program bantuan sosial sebagai instrumen tambahan dalam menekan gejolak harga pangan.

“Kegiatan-kegiatanhendaknya dilakukan juga oleh, mohon maaf, kepala-kepala daerah dengan segala kemampuannya. Ada mungkin program bansos, gerakan pasar murah, memanfaatkan SPHP bulog, karena minimal kita harus mengeluarkan 7 ribu ton per hari. Bulog memerlukan dukungan juga,” pungkasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |