Liputan6.com, Jakarta Kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dalam kualifikasi Piala Dunia menempatkan Luciano Spalletti di bawah tekanan berat sebagai pelatih kepala Timnas Italia. Laga yang digelar di Oslo itu menjadi ujian pertama Italia di Grup I, dan hasilnya langsung mengguncang keyakinan publik terhadap proyek jangka panjang sang pelatih.
Suara kekecewaan tak hanya datang dari pengamat, tetapi juga dari dalam skuad sendiri. Gianluigi Donnarumma, sang kapten dan kiper utama, menyebut performa tim sebagai sesuatu yang "tidak bisa diterima" dan menyerukan introspeksi kolektif.
Di sisi lain, Spalletti memilih untuk tetap tenang. Ia menegaskan komitmennya terhadap proyek yang sedang ia bangun bersama timnas, meski sorotan terhadap kiprahnya kian tajam setelah rangkaian hasil mengecewakan sejak Euro 2024.
Kekalahan Menyakitkan di Oslo
Timnas Italia membuka perjalanan mereka di Grup I dengan hasil yang jauh dari harapan. Tiga gol dari Alexander Sorloth, Antonio Nusa, dan Erling Haaland membuat Norwegia unggul telak di babak pertama dan menjaga posisi mereka di puncak klasemen grup.
Sementara Norwegia telah mengantongi tiga kemenangan dari tiga laga, Italia justru langsung tertinggal tanpa satu poin pun. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Italia setelah kegagalan mereka di Euro 2024.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Spalletti tetap mempertahankan keyakinannya. "Masih banyak yang harus diperbaiki, tapi saya melangkah maju bersama para pemain ini dan dengan proyek ini, yang tidak dipertanyakan," ujarnya.
Respons Donnarumma dan Suara Kekecewaan
Gianluigi Donnarumma tidak menahan diri dalam menyampaikan rasa kecewanya usai pertandingan. Enam hari setelah mengangkat trofi Liga Champions bersama PSG, sang kiper mengungkapkan bahwa performa Italia malam itu tidak layak dibela.
"Saya tidak bisa berkata-kata," ucap Donnarumma. Ia menegaskan perlunya tim untuk mengevaluasi diri dan bersatu. "Kami harus mengakui penampilan malam ini buruk dan memperbaiki diri. Fans tidak pantas mendapatkan ini."
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif. "Kami adalah Italia. Pertandingan seperti ini tidak bisa diterima. Semua harus bertanggung jawab. Kita harus lebih bersatu dari sebelumnya—kita membutuhkannya."
Situasi Grup dan Rekam Jejak Spalletti
Italia kini bersaing dengan Norwegia, Israel, Estonia, dan Moldova di Grup I. Norwegia memimpin dengan sembilan poin dari tiga laga, sementara Italia baru memulai perjuangan mereka di grup ini dengan awal yang buruk.
Luciano Spalletti mengambil alih kursi pelatih dari Roberto Mancini pada Agustus 2023. Namun, kiprahnya sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda stabilitas, terutama setelah tersingkir dari Euro 2024 di babak 16 besar oleh Swiss.
Meski demikian, Spalletti bukan tanpa prestasi. Ia sebelumnya membawa Napoli menjuarai Serie A musim 2022/2023—gelar liga pertama klub tersebut dalam 33 tahun. Kini, tantangannya jauh lebih berat di level internasional.