Liputan6.com, Jakarta Allianz Arena bersiap menjadi saksi duel dua kutub sepak bola Eropa: Portugal dan Spanyol. Bukan sekadar final UEFA Nations League 2025, pertandingan ini mewakili simbol transisi antar generasi—dari Cristiano Ronaldo ke Lamine Yamal.
Portugal datang dengan kepercayaan diri tinggi usai kemenangan meyakinkan atas Jerman di semifinal. Sementara Spanyol melangkah lewat thriller lima gol menghadapi Prancis. Kedua tim kini bersiap menuntaskan perjalanan mereka di Munich.
Pertandingan ini memuat lebih dari sekadar trofi. Ada benturan pengalaman dan energi muda, taktik dua pelatih visioner, serta pertarungan harga diri dua negara Iberia yang selalu ingin lebih unggul satu sama lain.
Portugal: Ledakan Terakhir Ronaldo?
Cristiano Ronaldo menjadi pusat perhatian sepanjang turnamen. Di semifinal kontra Jerman, ia mencetak gol ke-137 sepanjang kariernya di timnas, menjadi penentu kemenangan 2-1 yang membawa Portugal ke final.
Reuters mencatat Ronaldo tampil seolah ingin menutup karier internasionalnya di puncak. “Saya ingin bermain selama tubuh saya mampu menjawab,” ucapnya usai laga, sebelum menambahkan bahwa dirinya tak akan tampil di Club World Cup akhir tahun ini.
Laga final ini kemungkinan menjadi panggung besar terakhir bagi ikon berusia 40 tahun itu. Melawan Spanyol, Ronaldo akan mendapat suplai dari lini tengah dinamis yang dipimpin Bruno Fernandes, disertai Joao Neves dan Vitinha yang kian matang.
Pelatih Roberto Martinez juga mendapat pujian atas kemampuannya menyulap Portugal menjadi mesin taktis yang seimbang antara pragmatisme dan flair. Pertahanan yang digalang Ruben Dias dan kiper Diogo Costa bakal sangat diuji oleh kecepatan dan improvisasi La Roja.
Spanyol: Yamal Muda dan Berbahaya
Spanyol datang ke final dengan energi ledakan muda. Lamine Yamal, pemain 17 tahun yang disebut Reuters sebagai "statement besar menuju Ballon d'Or masa depan", mencetak dua gol saat La Roja menang dramatis 5-4 atas Prancis di semifinal.
Pelatih Luis de la Fuente tak ragu memberi ruang kepada Yamal dan Nico Williams untuk bermain lepas dan vertikal, sambil menjaga keseimbangan lewat gelandang berpengalaman seperti Rodri dan Fabian Ruiz. Dani Olmo juga jadi salah satu pemain kunci yang kerap jadi pembeda dari lini kedua.
Di laga semifinal, Spanyol memperlihatkan fleksibilitas tinggi dalam bertahan dan menyerang. Bek kiri Alejandro Balde dan bek tengah Aymeric Laporte aktif membangun serangan dari belakang, memungkinkan transisi cepat dari lini pertama ke ketiga.
UEFA.com menyoroti bagaimana Spanyol mempertahankan filosofi possession football-nya, namun kini dengan akselerasi lebih cepat. Perubahan ini jadi pembeda dibanding generasi Xavi-Iniesta, dan justru membuat Spanyol lebih berbahaya.
Jadwal Final UEFA Nations League
- Pertandingan: Portugal vs Spanyol
- Stadion: Allianz Arena, Munchen
- Hari: Senin, 9 Juni 2025
- Kick-off: 02:00 WIB
- Siaran langsung: RCTI
- Live streaming: Vision+ >>> https://www.visionplus.id
PERHATIAN: Live streaming konten sport di bisa diakses dengan berlangganan paket Premium.