KAI Bakal Sediakan Kereta Petani-Pedagang Dapat Dongkrak Ekonomi Desa

3 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyoroti rencana PT Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta petani-pedagang dari pusat produksi ke pusat niaga.

Sebagai proyek awal, kereta akan melayani rute Rangkasbitung di Kabupaten Lebak-Tanah Abang, Jakarta.

"Keberadaan Kereta Petani - Pedagang merupakan wujud empati PT KAI pada kaum petani dan pedagang di daerah pedesaan untuk memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat perkotaan. Dapat meningkatkan perekonomian desa dan mengurangi tingkat urbanisasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).

Djoko menyebut Petani dan pedagang menggunakan kereta menuju pasar di perkotaan khususnya Jakarta sudah berlangsung lama. Sekarang yang masih bertahan dari wilayah barat menggunakan KRL Jabodetabek dan timur (Karawang dan sekitarnya) dengan KA Lokal. Sebelum pembenahan dan penertiban penumpang KRL Jabodetabek juga ada dari selatan Jakarta Bogor dan sekitarnya.

Dari wilayah barat Jakarta, sebelumnya menggunakan KA Lokal Merak – Tanah Abang. Demikian pula dari arah timur menggunakan KA Lokal Purwakarta – Kota. Namun, untuk wilayah barat Jakarta setelah perpanjangan layanan KRL Jabodetabek hingga Stasiun Rangkasbitung, petani dan pedagang beralih menggunakan KRL dan tidak seleluasa sebelumnya. 

Bukan Hal Baru

Selain itu, Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana mengatakan kereta Petani-Pedagang bukan hal baru di Indonesia.

Pada masa Hindia Belanda hingga Indonesia merdeka, trem di Jakarta pernah membawa kereta khusus pedagang yang disebut pikoenlanwagen atau kereta khusus pedagang membawa barang yang dipikul. 

"Kemudian, KAI semasa masih Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pernah mengoperasikan KA pasar dan KA campuran kereta penumpang gerbong barang. Ini dilakukan guna memudahkan penumpang pembawa barang dagangan,” kata Aditya.

Sempat Ada Kereta Khusus Ternak

Saat ini, masih tersisa di lintas Stasiun Rangkasbitung – Stasiun Tanah Abang yang melayani petani dan pedagang untuk mengangkut komoditas pertanian dan barang dagangan. Sebelum ada larangan membawa ternak ke dalam kereta, hewan kambing dan ayam pernah diangkut dengan kereta di lintas itu.

Di masa lalu, hewan sapi diangkut menggunakan kereta khusus ternak jarak jauh. Ada gerbong khusus kereta ternak dan di beberapa peron stasiun disediakan tempat menaikturunkan hewan sapi. Salah satunya peron itu berada di Stasiun Tuntang (Kab. Semarang). 

Di Jakarta, ternak sapi diturunkan di Stasiun Cipinang. Sekarang, semua jenis hewan diangkut menggunakan truk atau pick up bak terbuka. Sudah tidak tersedia lagi gerbong ternak dan peron stasiun khusus ternak. Stasiun Cipinang sudah berubah menjadi Depo Kereta.

Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Djoko menyampaikan perlu peran serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Pemda Kab. Lebak dengan PT KAI untuk mewujudkan program ini, supaya para petani dan pedagang mendapat layananan yang lebih baik. 

PT KAI menyediakan kereta khusus bagi petani dan pedagang beserta fasilitas pendukungnya. Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengusulkan melalui DIPA di Kementerian Keuangan memberikan subsidi bagi operasional kereta petani-padagang.

Sementara Pemda Kab. Lebak menyediakan fasilitas angkutan umum menuju stasiun terdekat. Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub dapat membuat model pola integrasi. Model itu untuk meningkatkan integrasi berbagai moda transportasi dan multimoda yang mendukung satu sama lain, mendorong penggunaan transportasi umum, dan menciptakan lalu lintas perkotaan/pedesaan yang lebih nyaman.

Memudahkan Mobilisasi Petani

Sementara, bagi petani dan pedagang yang menginap di pelataran teras stasiun, dapat disediakan ruang atau tempat khusus yang terlindung dari kucuran air hujan ketika hujan turun. Dapat disediakan karpet sebagai alas tidur. 

Keberadaan kereta yang dikhususkan bagi petani-pedagang dan angkutan umum yang disediakan gratis oleh pemda setempat dapat memudahkan mobilisasi petani dan pedagang untuk distribusi hasil bumi dan barang dagangan. 

“Memfasilitas sarana angkutan baik kereta mau angkutan umum bagi petani dan pedagang akan meningkatkan perputaran ekonomi dari desa ke kota. Serta mengurangi perpindahan warga dari desa ke kota,” pungkasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |