Karisma dan Kualitas Seorang Federico Valverde

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Federico Valverde tampaknya tak butuh waktu lama untuk mencuri perhatian Xabi Alonso. Dalam hitungan hari, gelandang asal Uruguay itu langsung menunjukkan karisma dan kualitas yang membuatnya menonjol di Valdebebas.

Menurut laporan Defensa Central, Alonso yang baru memimpin tiga sesi latihan sudah sangat terkesan dengan sikap dan performa Valverde. Ketika banyak pemain lain masih absen karena tugas internasional, Valverde jadi salah satu nama senior pertama yang hadir dalam persiapan jelang Piala Dunia Antarklub.

Sikap profesional itu menunjukkan banyak hal. Selain kedisiplinan, itu juga tentang rasa memiliki terhadap klub yang dibelanya sejak 2016.

Kapten yang Tak Pakai Ban Kapten

Dalam percakapan internal dengan staf pelatihnya, Alonso dikabarkan mengatakan, “Kamu bisa lihat dia sudah merasa seperti kapten grup ini. Dia memancarkannya dan itu sangat bagus.” Kalimat itu tak sembarangan, apalagi keluar dari mulut eks kapten tim seperti Alonso.

Valverde memang belum resmi menyandang ban kapten. Namun, pengaruhnya di ruang ganti dan lapangan tak kalah kuat dari pemain senior lain.

Usianya baru 26 tahun, tapi ia telah jadi tulang punggung lini tengah Los Blancos. Konsistensi, determinasi, dan rasa hormat dari rekan-rekannya menjadikan Valverde figur penting dalam masa transisi ini.

Komitmen Tak Terbantahkan

Di tengah rumor transfer yang tak pernah berhenti, Valverde tetap setia. Klub-klub besar Eropa sudah beberapa kali mendekat, tapi ia tak goyah. Ia dan keluarganya betah tinggal di Madrid dan komitmen itu tak pernah berubah.

Valverde tahu tempatnya. Ia bukan sekadar pemain inti, tapi juga bagian dari identitas baru Madrid. Dengan masa depan yang mulai ditata Alonso, Valverde tampaknya akan jadi salah satu fondasi utama.

Kesetiaannya juga memperkuat pesan kepada para suporter: ada pemain yang masih memikirkan lambang di dada, bukan angka di kontrak. Gaji Valverde memang tinggi, yakni sekitar €9 juta per musim (sekitar Rp158 miliar), tapi loyalitasnya lebih dari sekadar nominal.

Kembali ke Posisi Asli

Musim lalu, Valverde kerap dirotasi ke posisi yang bukan favoritnya. Ia beberapa kali dipasang sebagai bek kanan demi menambal lubang akibat cedera atau absennya rekan setim. Meski tak pernah mengeluh, publik tahu itu bukan habitat alaminya.

Xabi Alonso diyakini akan mengembalikan Valverde ke posisi terbaiknya: gelandang box-to-box. Peran itu memungkinkan Valverde mengekspresikan kemampuan terbaiknya—visi bermain, kecepatan, dan kerja keras tanpa henti.

Dengan skema dan visi Alonso, Valverde tak hanya akan tampil nyaman, tapi juga berkembang. Para Madridistas boleh berharap ini bakal jadi musim di mana Valverde benar-benar bersinar dalam peran aslinya.

Sumber: Defensa Central, Madrid Universal

Read Entire Article
Bisnis | Football |