Liputan6.com, Jakarta Perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh tak memakai tenaga dari masini China. Namun, 64 masinis PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah tersertifikasi untuk mengemudikan Whoosh.
VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan ada 64 masinis KAI yang bisa mengemudikan Kereta Cepat Whoosh. Total ada 62 perjalanan per hari yang dikemudikan oleh masinis lokal.
"Para masinis KAI mampu menuntaskannya hanya dalam satu setengah tahun. Hal ini dimungkinkan karena kualitas mereka yang telah terbentuk dari pengalaman panjang di KAI, ditopang pendidikan dan pelatihan yang sistematis,” kata Anne dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).
Anne mengatakan, masinis yang bisa mengemudikan Whoosh tidak sembarang. Ada sederet syarat dan pelatihan yang harus dilalui. Hal ini bermula sejak 2023 lalu, calon masinis Whoosh menjalani pelatihan teknis sampai mendapat ikut mendampingi masinis asal China.
"Khusus untuk pengoperasian Whoosh, para masinis dipilih dari jajaran masinis KAI yang telah memiliki pengalaman minimal 3.000 jam dinas mengemudikan kereta api, atau setara dengan 100.000 kilometer perjalanan," ucap Anne.
"Setiap masinis menempuh lebih dari 50.000 kilometer pengalaman praktik nyata sebelum mengikuti uji sertifikasi resmi. Setelah dinyatakan lulus, mereka mulai bertugas mengoperasikan Whoosh secara mandiri dengan tetap menjalani pendampingan sesuai kebijakan perusahaan," terangnya.
Masinis Unggul
Kini terdapat 64 masinis KAI yang diperbantukan di KCIC yang mengawal 62 perjalanan Whoosh per hari. Mereka hadir sebagai sosok profesional yang menggabungkan disiplin pendidikan, ketangguhan pengalaman, serta penguasaan teknologi modern dalam setiap perjalanan.
“Penugasan ini menegaskan bahwa masinis KAI unggul dan adaptif dalam mengoperasikan kereta api hingga kereta cepat dengan standar keselamatan tertinggi," kata Anne.
"Semua ini menunjukkan bahwa SDM KAI adalah aset berharga dalam menghadirkan transportasi modern yang aman, nyaman, dan membanggakan bangsa,” tandasnya.
Restrukturisasi Utang Whoosh
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) segera menyelesaikan masalah kereta cepat Whoosh. Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menyebut hal itu sudah masuk dalam rencana kerja Danantara.
Adapun, restrukturisasi Kereta Cepat Whoosh jadi program prioritas Danantara. Hal yang sama juga jadi bagian prioritas PT Kereta Api Indonesia (Persero). "Ini sedang dijajaki, sedang kita lakukan penjajakan. Tentu akan kita bereskan proses itu," kata Dony, di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Dia turut merespons, persoalan ini telah juga dibahas KAI dengan Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu. Dony juga telah membahasnya dengan Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin. Wakil Menteri BUMN ini memastikan Danantara untuk segera menyelesaikan restrukturisasi Kereta Cepat Whoosh tersebut.
"Kemarin juga Dirut KAI sudah menyampaikan di DPR ya, akan kita selesaikan segera, dan termasuk ke dalam RKAP kita tahun ini ya," ucap Dony Oskaria.
Bagai Bom Waktu
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin mengungkap proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh seperti bom waktu. Pihaknya bakal menjalin koordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menilik persoalan ini.
Bobby mengakui masih membutuhkan waktu untuk menelisik sederet permasalahan dalam KAI. Salah satunya terkait beban dari megaproyek kereta cepat yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Kami yakin dalam satu minggu kedepan kami dapat memahami segala kendala-kendala permasalahan yang ada di dalam KAI ini. Terutama kami dalami juga yang masalah KCIC yang seperti yang disampaikan tadi memang ini bom waktu buat (KAI)," kata Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/8/2025).