Kisah Michael Fiddelke: dari Pegawai Magang Kini Jadi CEO Raksasa Ritel AS Target

3 weeks ago 4

Liputan6.com, Jakarta - 22 tahun lalu, Michael Fiddelke hanya seorang intern keuangan di Target. Awal 2026 mendatang, ia resmi akan memimpin perusahaan ritel raksasa asal Minneapolis itu sebagai CEO baru.

Target mengumumkan pada Rabu, 21 Agustus 2025,  Fiddelke, yang kini menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO), akan naik menjadi orang nomor satu sekaligus masuk jajaran dewan direksi atau CEO Target mulai 1 Februari 2026.

Ia menggantikan Brian Cornell, sosok yang memimpin perusahaan selama 11 tahun terakhir, termasuk saat saham Target menyentuh rekor tertinggi pada 2021, sebelum kemudian melemah di tengah tren lesunya pasar.

Perjalanan karier Fiddelke di Target terbilang konsisten. Saat pertama kali magang pada 2003, ia masih mahasiswa pascasarjana di Northwestern University dengan fokus studi administrasi bisnis dan keuangan. Setahun kemudian, raksasa ritel Target merekrutnya sebagai analis penuh waktu. Sejak itu, ia hampir selalu naik jabatan atau berpindah posisi setiap dua tahun sekali.

Dari 2007 hingga 2024, ia menempati beragam kursi strategis, mulai dari direktur, wakil presiden, senior vice president, hingga chief financial officer.

"Saya bisa bilang, intern yang melangkah masuk ke gedung itu 22 tahun lalu tidak pernah membayangkan jalur karier di Target akan membawa saya ke posisi hari ini,” kata Fiddelke (49) dalam sebuah video di LinkedIn, dilansir pada Sabtu, (23/8/2025).

Tantangan Michael Fiddelke

Tugas Fiddelke sebagai CEO kemungkinan tidak akan mudah. Tantangan menanti Fiddelke begitu resmi menjabat. Selama empat tahun terakhir, penjualan Target cenderung stagnan.

Pimpinan perusahaan menyebutnya sekadar gangguan sementara, namun menurut pelanggan, mantan karyawan, pemasok, dan analis, penyebabnya lebih serius.

Pengalaman belanja yang buruk di toko yang kekurangan staf, serta perubahan arah kebijakan perusahaan sejak era Trump yang membuat perusahaan menjauh dari upaya keberagaman.

“Mereka seperti kehilangan identitas,” ungkap seorang mantan pegawai yang bekerja hampir satu dekade di Target, dikutip CNBC.

Prioritas Fiddelke

Meski laporan keuangan kuartal II 2025 melampaui ekspektasi Wall Street, proyeksi sepanjang tahun masih menunjukkan penurunan penjualan sekitar satu persen.

"Memulihkan pertumbuhan Target adalah prioritas utama saya. Kami harus bekerja dengan cara baru, bergerak lebih cepat, fokus, dan berani mengambil keputusan. Fondasinya sudah ada, tinggal bagaimana kita menciptakan momentum baru untuk memberikan pengalaman dan produk luar biasa yang diharapkan konsumen," tulis Fiddelke di LinkedIn.

Dengan pengangkatan ini, Fiddelke akan bergabung dengan jajaran pemimpin besar yang juga memulai karier sebagai intern, seperti Elliott Hill di Nike, Satya Nadella di Microsoft, hingga Mary Barra di General Motors. Puluhan tahun pengalamannya di Target, dari masa jaya hingga periode sulit, diyakini memberinya pemahaman mendalam soal bisnis dan karakter unik perusahaan tersebut.

"Saya tahu kalian tidak puas dengan kondisi Target saat ini. Begitu juga saya. Mengembalikan pertumbuhan adalah prioritas nomor satu saya, dan saya siap bekerja keras untuk itu,” kata Fiddelke menegaskan.

Kinerja Wall Street

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Jumat, 22 Agustus 2025. Kenaikan wall street terjadi setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral dapat mulai melonggarkan kebijakan moneter bulan depan.

Mengutip CNBC, Sabtu (23/8/2025), indeks Dow Jones naik 846,24 poin atau 1,89% mencapai level tertinggi baru dan ditutup ke posisi 45.631,74. Indeks S&P 500 melesat 1,52% dan ditutup ke level 6.466,91. Pada level tertingginya, indeks ini hanya terpaut tiga poin dari rekornya. Indeks Nasdaq mendaki 1,88% dan ditutup ke posisi 21.496,53.

Saham-saham teknologi megacap melonjak seiring komentar Powell. Saham Nvidia naik 1,7%, sedangkan saham Meta Platforms bertambah lebih dari 2%. Saham Alphabet dan Amazon masing-masing naik lebih dari 3%. Saham Tesla meroket sekitar 6%.

Dalam pidato di pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Powell menuturkan, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakannya.

Ia menambahkan, keseimbangan risiko tampaknya bergeser antara mandat ganda bank sentral yakni lapangan kerja penuh dan harga stabil. Ia mengutip “perubahan besar” dalam kebijakan perpajakan, perdagangan dan imigrasi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |