Kontroversi Timnas Malaysia Naturalisasi Facundo Garces: Bakal Kena Sanksi dari FIFA Seperti Timor Leste?

Liputan6.com, Jakarta Langkah FAM memperkuat Timnas Malaysia dengan pemain naturalisasi kembali menjadi sorotan. Kali ini, nama Facundo Garces, bek tengah berusia 25 tahun yang kini bermain untuk Deportivo Alaves di La Liga, menjadi pusat perhatian.

Garces sudah bergabung dengan latihan Timnas Malaysia. Namun, proses naturalisasi Garces memicu kontroversi yang kian bergulir, terutama karena akar "ke-Malaysia-an" sang pemain yang masih diselimuti kabut tebal.

Secara administratif, Garces telah resmi menjadi Warga Negara Malaysia. Namun, publik dan pencinta sepak bola di kawasan Asia Tenggara mempertanyakan legitimasi naturalisasi tersebut. Masalah utamanya ada pada silsilah.

Hingga artikel ini ditulis, belum ada sumber resmi yang secara tegas dan terbuka menyebutkan akar Malaysia dalam diri Garces. Nama dan latar belakang keluarga pemain kelahiran Argentina itu pun tidak menyiratkan keterkaitan jelas dengan tanah Melayu.

Untuk memahami polemik ini, perlu merujuk pada regulasi FIFA tentang perubahan asosiasi federasi. Ada dua jalur utama yang memungkinkan seorang pemain untuk pindah federasi:

• Residensi: Pemain tinggal di negara tersebut selama minimal lima tahun berturut-turut setelah usia 18 tahun.
• Keturunan: Pemain memiliki hubungan darah hingga generasi ketiga (orang tua atau kakek-nenek) yang berasal dari negara tersebut.

Dalam kasus Garces, jalur residensi tampaknya tertutup. Ia belum pernah bermain di Liga Malaysia maupun tinggal di sana dalam jangka waktu panjang. Satu-satunya kemungkinan adalah jalur keturunan, namun inilah yang justru menjadi sumber perdebatan.

Situasi ini mengingatkan pada kasus besar Timor Leste pada 2017 lalu. Kala itu, AFC dan FIFA menyatakan sembilan pemain naturalisasi Timor Leste ilegal, karena tidak memenuhi syarat regulasi. Salah satu nama yang tercatat dalam skandal itu adalah Felipe Bertoldo, eks pemain Arema FC.

Akhirnya, federasi Timor Leste dijatuhi sanksi berat. Mereka dilarang mengikuti kualifikasi Piala Asia 2023 dan diharuskan mereformasi sistem perekrutan pemain naturalisasi.

Banyak pihak khawatir, jika tidak ada transparansi dalam proses Garces, Malaysia bisa saja menghadapi risiko serupa. Reputasi sepak bola nasional bisa tercoreng jika kemudian hari ditemukan pelanggaran administratif.

Menariknya, jurnalis kenamaan asal Malaysia, T. Avineshwaran, menyebut bahwa Garces memang memiliki darah Malaysia dari pihak neneknya. Meski belum ada dokumen yang dipublikasikan ke publik, klaim ini sejalan dengan pola naturalisasi yang dilakukan Malaysia sebelumnya.

Kasus Garces disebut-sebut serupa dengan Gabriel Palmero, pemain muda yang juga berdarah Argentina dan telah menjalani debut untuk Malaysia pada Mei 2025.

Palmero, yang juga memiliki nenek berdarah Malaysia, mendapatkan kewarganegaraan lewat jalur keturunan. Jika alur dan bukti Garces sekuat Palmero, maka polemik ini bisa mereda.