Kurs Dolar Hari Perkasa: Rupiah Tertekan Pernyataan Hawkish Pejabat The Fed

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini dibuka tertekan. Penguatan kurs dolar AS terjadi karena sentimen eksternal yaitu pernyataan pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Pada Senin (3/11/2025), kurs rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan di Jakarta melemah sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 16.638 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.631 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dikarenakan pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) yang kembali menguat oleh dukungan pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat the Fed, yaitu Schmid (Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid), Logan (Presiden Federal Reserve Bank Dallas Lorie Logan), dan Hammack (Presiden Fed Cleveland Beth Hammack)," ucapnya dikutip dari Antara.

Schmid menyampaikan bahwa sektor pekerjaan masih stabil dan inflasi AS masih tinggi. Begitu pula dengan Logan yang menyinggung hal serupa, dan menentang pemangkasan suku bunga The Fed apabila inflasi tak menurun.

Adapun Hammack menyatakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan suku bunga.

Namun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mendukung penurunan tersebut, dengan menekankan bahwa kebijakan moneter AS masih tetap restriktif, bahkan setelah suku bunga diturunkan.

Terkait inflasi Indonesia, diprediksi akan sedikit lebih tinggi 2,7 persen, masih dalam rentang target Bank Indonesia, sehingga masih terbuka peluang bagi BI memangkas suku bunga.

BI Kembangkan Rupiah Digital, Versi Stablecoin Resmi Nasional Indonesia

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan Rupiah Digital, bentuk mata uang digital resmi atau Central Bank Digital Currency (CBDC) yang nilainya stabil layaknya stablecoin, namun sepenuhnya berada di bawah kendali otoritas moneter.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan hal itu dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (31/10/2025).

“Kita akan kembangkan bagaimana Rupiah Digital dikeluarkan oleh BI... Ini versi stablecoin-nya resmi nasional Indonesia,” ujar Perry.

Perry belum menjelaskan secara rinci tahapan pengembangan Rupiah Digital, namun Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menambahkan bahwa proyek ini kini memasuki fase eksperimentasi tahap kedua.

“Ini yang lagi tren, digital rupiah, stablecoin. Saat ini kita masuk ke sekuritasnya,” kata Filianingsih dalam sesi High Level Talk.

Rupiah Digital merupakan salah satu dari lima inisiatif utama dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Mata uang ini nantinya berfungsi layaknya uang fisik, uang elektronik, maupun kartu debit dan kredit yang beredar di Indonesia.

Rupiah Digital Bukan Kripto, Tapi Mata Uang Resmi Negara

Meski memiliki karakter stabil seperti stablecoin, Rupiah Digital bukan aset kripto, melainkan CBDC resmi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Mengutip dokumen BSPI 2030, BI menyebutkan bahwa pengembangan Rupiah Digital akan diarahkan pada berbagai eksperimen lanjutan untuk mereplikasi fungsi pasar wholesale serta memperdalam pasar keuangan nasional.

Proyek ini berada di bawah payung “Proyek Garuda”, yang mencerminkan upaya menjaga kedaulatan rupiah sebagaimana amanat UU Mata Uang dan UU P2SK, serta memperkuat peran Indonesia dalam sistem keuangan global.

Selain sebagai alat pembayaran digital yang sah, Rupiah Digital diharapkan menjadi instrumen kebijakan moneter di era digital, sekaligus mendorong inklusi keuangan dan efisiensi sistem keuangan nasional.

Read Entire Article
Bisnis | Football |