Mentan Optimistis Harga Beras Bakal Turun dalam 2-3 Pekan Lagi

3 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yakin harga beras masih akan turun dalam dua hingga tiga pekan ke depan.

Amran menuturkan, operasi pasar masih akan berlangsung hingga Desember 2025 mengingat persediaan beras masih sangat besar.

“Masyarakat sabar, persediaan masih sangat besar,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025).

Selain itu, Amran juga memastikan harga beras turun di pasaran tidak akan berpengaruh terhadap turunnya kesejahteraan petani. Ia mengatakan, tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.

Amran memastikan harga pembelian gabah di tingkat petani dijaga minimal pada angka Rp6.500 per kilogram (kg). Amran menilai, pemerintah telah bekerja keras menjaga agar semua pihak aman dan nyaman.

"Jaga kondisi yang baik ini. Stok kita saat ini tertinggi, harga sekarang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya," ujar dia.

Bahkan, menurut Mentan Amran Sulaiman, hingga saat ini Indonesia tidak mengimpor di saat negara-negara lain kesulitan beras. "Pemerintah sudah bekerja keras, mampu setop impor dalam waktu singkat," tutur dia.

Dia menyebut sedikit kontraksi harga yang terjadi saat ini sudah langsung direspons dengan upaya keras pemerintah.

SPHP Bulog Jadi Andalan Pemerintah Tekan Lonjakan Harga Beras

Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir, stabilitas harga beras menjadi perhatian utama pemerintah. Melalui Badan Urusan Logistik (Bulog), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) terus disalurkan agar harga beras di pasar tetap terkendali.

Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa penyaluran beras SPHP secara masif membantu menekan kenaikan harga berbagai jenis beras.

"Harga beras relatif stabil. Tapi tadi banyak menyampaikan salah satu yang membuat harga stabil karena ada intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog," ujar Tito di Pasar Induk Rau, dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).

Beras SPHP di pasar tersebut dijual Rp 12.500 per kilogram. Dengan kemasan 5 kilogram, harga per paket menjadi Rp 62.500. Bulog sendiri menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP sepanjang Juli–Desember 2025.

HET Beras Berbeda di Tiap Wilayah

Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium ditetapkan berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET beras medium sebesar Rp 12.500 per kilogram. Sementara di Aceh, Sumatera Utara, dan beberapa wilayah lain, HET mencapai Rp 13.100 per kilogram.

Untuk beras premium, di Kalimantan harga batas atas ditetapkan Rp 15.400 per kilogram, sedangkan di Maluku dan Papua lebih tinggi, yakni Rp 15.800 per kilogram.

Peran Kepala Daerah dalam Distribusi Beras

Mendagri Tito meminta seluruh kepala daerah aktif menjalin kerja sama dengan cabang Bulog di wilayahnya masing-masing. Hal ini penting untuk mempercepat penyaluran beras SPHP dan menjaga kestabilan harga di daerah.

"Bulog kan punya cabang-cabang di semua provinsi dan kota. Kepala daerah harus proaktif datangi Bulog dan BUMD bidang pangan untuk bisa membantu penyaluran beras SPHP," tegas Tito.

Ia menambahkan, kontribusi daerah dalam memasok pangan tidak hanya mendukung kebijakan nasional, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan di tingkat lokal. "BUMD bidang pangan harus dioptimalkan sebisa mungkin," ujarnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |