Miliarder Termuda AS Buka Rahasia Sukses Negosiasi Bisnis

2 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO perusahaan teknologi Hyliion, Thomas Healy yang berusia 33 tahun, membagikan strategi negosiasi bisnisnya yang terbukti ampuh dalam wawancara terbaru.

Pria dengan gelar miliarder termuda yang membangun kekayaannya sendiri di Amerika Serikat (AS) ini menekankan pentingnya tidak pernah berada dalam posisi putus asa saat bernegosiasi.

Dalam wawancara dengan saluran TikTok populer "School of Hard Knocks" yang dikelola oleh dua bersaudara lulusan Universitas Texas, Healy mengungkapkan kunci suksesnya dalam menutup kesepakatan investasi bernilai ratusan juta dollar.

"Jangan pernah menempatkan diri dalam posisi putus asa," ujar Healy seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (29/8/2025).

"Di situlah biasanya segala sesuatu menjadi salah. Anda harus bersedia untuk pergi ketika kesepakatan itu tidak masuk akal."

Perjalanan Menjadi Miliarder Termuda

Healy mendirikan Hyliion pada 2015 ketika masih menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh. Sepuluh tahun kemudian, perusahaannya telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD 750 juta. Selain itu, perusahaannya juga melantai di bursa saham melalui mekanisme penggabungan dengan perusahaan cangkang khusus yang disebut SPAC (Special Purpose Acquisition Company) dan mencapai valuasi sebesar 1,6 miliar dollar AS.

Pencapaian ini membuat Healy menggeser Kylie Jenner sebagai pemegang gelar miliarder termuda yang membangun kekayaannya sendiri di Amerika pada 2020.

Strategi Memanfaatkan Psikologi Investor

Healy mengungkapkan salah satu pelajaran terpenting yang ia pelajari dalam dunia bisnis adalah memahami bahwa semua investor memiliki sifat bawaan yang disebut "FOMO" - yaitu ketakutan untuk melewatkan peluang emas. Dia menuturkan, pemahaman psikologi ini dapat dimanfaatkan dalam proses negosiasi.

“Jika mereka sedang melirik perusahaan anda, buat mereka sadar bahwa perusahaan ini bukanlah perusahaan yang ingin mereka lewatkan,” katanya.

"Anda harus menciptakan rasa khawatir bahwa mereka bisa kehilangan kesepakatan ini. Tetapi Anda juga harus membangun rasa seralah mereka, jika mereka ingin bergabung, pastikan mereka benar-benar serius dan berinvestasi besar.”

Pengalaman Nyata dalam Negosiasi

Healy juga menceritakan pengalaman konkretnya ketika menghadapi investor yang mengubah syarat kesepakatan pada malam sebelum penandatanganan kontrak. Alih-alih menyerah, ia langsung terbang ke Florida untuk bertemu investor lain dan berhasil menyelesaikan seluruh kesepakatan dengan investor baru keesokan harinya.

"Anda harus selalu memiliki rencana cadangan," tegasnya.

Tantangan dan Filosofi Bisnis

Meskipun Hyliion menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir - perusahaan mengalihkan fokus dari pengembangan sistem penggerak truk hibrida-listrik pada 2023 untuk berkonsentrasi penuh pada teknologi generator bebas emisi yang disebut "KARNO Power Module" untuk pembangkit listrik.

Healy tetap berpegang pada prinsip yang diajarkan salah satu investor awalnya yang juga seorang miliarder. "Dia berkata, 'Menang adalah satu-satunya pilihan Anda.' Anda tidak boleh memikirkan cara-cara bagaimana Anda bisa kalah. Bagaimana kita bisa gagal? Ini harus berhasil, titik," ujar Healy menirukan nasihat mentornya.

Reporter: Sekar Febriani

Perusahaan Miliarder Warren Buffett Kantongi Kas Jumbo Rp 5.660 Triliun

Sebelumnya, Berkshire Hathaway melaporkan laba operasional sedikit turun pada kuartal II 2025. Hal ini di tengah miliarder Warren Buffett memperingatkan dampak negatif dari tarif Amerika Serikat (AS) yang tinggi.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (3/8/2025), laba operasional Berkshire Hathaway yang berasal dari bisnis yang sepenuhnya dimiliki perusahaan termasuk asuransi dan kereta api, turun 4% year on year (YoY) menjadi USD 11,16 miliar atau Rp 183,76 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.466) pada kuartal kedua. Hasil itu dipengaruhi oleh penurunan underwriting asuransi, sementara kereta api, energi, manufaktur, jasa dan ritel semuanya mencatat laba lebuh tinggi dari tahun lalu.

Warren Buffett pun sekali lagi mengeluarkan peringatan keras tentang tarif Presiden AS Donald Trump dan potensi dampaknya terhadap berbagai bisnisnya.

Masih Terdapat Ketidakpastian

"Laju perubahan dalam peristiwa-peristiwa ini, termasuk ketegangan dan pengembangan kebijakan perdagangan internasional dan tarif, semakin cepat selama enam bulan pertama tahun 2025,” ujar Berkshire.

"Masih terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai hasil akhir dari peristiwa-peristiwa ini,”.

Perseroan juga prediksi kalau ada konsekuensi yang merugikan pada sebagian besar, jika tidak semua, operasional bisnis dan investasi dalam sekuritas ekuitas yang dapat secara signifikan memengaruhi hasil ke depan.

Sementara itu, Buffett kantongi kas USD 344,1 miliar atau Rp 5.660 triliun, tetap mendekati rekor tertinggi, meskipun sedikit lebih rendah dari level USD 347 miliar atau Rp 5.707 triliun pada akhir Maret. Berkshire merupakan penjual bersih saham selama 11 bulan kuartal berturut-turut, menjual ekuitas senilai USD 4,5 miliar atau Rp 74,02 triliun dalam semester I 2025.

Read Entire Article
Bisnis | Football |