Liputan6.com, Jakarta Moise Kean menikmati musim terbaik dalam kariernya bersama Fiorentina. Dengan torehan 25 gol dan tiga assist dalam 44 laga kompetitif, dia kembali mencuri perhatian publik sepak bola Italia dan Eropa. Di usia yang masih muda, Kean seolah menemukan tempat yang tepat untuk berkembang.
Performa impresif itu tak lepas dari kepercayaan yang dia dapatkan di Artemio Franchi. Fiorentina memberinya menit bermain reguler, peran sentral, dan dukungan penuh dari tim pelatih. Hal-hal tersebut selama ini sulit dia dapatkan di klub-klub sebelumnya.
Kini, masa depan penyerang 25 tahun Italia itu tengah menjadi perhatian. Meski kontraknya masih aktif, klausul rilis senilai €52 juta membuat banyak klub tergoda, termasuk Manchester United.
Tawaran Besar Tak Selalu Menggoda
Manchester United dikabarkan sebagai klub yang paling aktif menunjukkan minat pada Kean. Namun, laporan dari Tuttomercatoweb mengindikasikan bahwa sang striker tak sepenuhnya tergoda oleh prospek bermain di Old Trafford. Ada sejumlah alasan yang membuatnya berpikir dua kali.
Salah satu pertimbangannya adalah absennya merea dari kompetisi Eropa musim depan. Sementara itu, Fiorentina, meski hanya berlaga di Conference League, tetap konsisten tampil di level kontinental dalam empat musim terakhir.
Selain itu, Kean khawatir dengan statusnya jika bergabung ke Premier League. Di Fiorentina, dia menjadi pilihan utama. Di Manchester United, belum tentu dia mendapat jaminan tempat di starting XI — sesuatu yang sangat dia butuhkan untuk menjaga performa dan kepercayaan diri.
Masa Depan di Fiorentina Juga Tak Pasti
Meski masih terikat kontrak, masa depan Kean di Fiorentina pun belum sepenuhnya aman. Klub tengah berupaya membujuknya untuk bertahan dan melanjutkan proses kebangkitannya di kota Florence. Namun, ada satu ganjalan besar.
Raffaele Palladino, pelatih yang berperan besar dalam perkembangan Kean musim ini, secara mengejutkan mengundurkan diri. Fiorentina kini mencari pengganti dan sosok pelatih baru jelas akan memengaruhi keputusan Kean.
Apakah dia akan cocok dengan pelatih berikutnya? Apakah filosofi permainan baru akan tetap mengandalkannya sebagai ujung tombak? Semua itu menjadi bagian dari pertimbangan yang membuat masa depannya masih terbuka.
Kean Butuh Stabilitas
Bagi Kean, fase ini adalah masa penting dalam kariernya. Dia telah mengalami pasang surut, dari Juventus hingga PSG, dari Everton hingga Timnas Italia. Stabilitas dan kontinuitas bisa menjadi kunci untuk menjaga momentum positif yang telah dia bangun di Fiorentina.
Pindah ke klub besar seperti Manchester United tentu menggoda dari sisi nama dan nilai kontrak. Namun, jika harus mengorbankan menit bermain dan peran utama, Kean tampaknya belum siap mengambil risiko itu.
Apa pun keputusan akhirnya, Kean kini berada dalam posisi kuat. Dia bukan lagi pemain muda yang mencari tempat, melainkan penyerang matang yang punya hak memilih jalan terbaik untuk masa depannya.
Sumber: Tuttomercatoweb, Football Italia