MyBCA on Smartwatch Siap Berjalan di Dua Sistem Operasi

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memastikan inovasi MyBCA on Smartwatch akan kompatibel dengan dua sistem operasi utama perangkat pintar global. Inovasi ini akan memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai aktivitas perbankan, mulai dari transaksi QRIS hingga tarik tunai tanpa kartu, langsung dari smartwatch.

Senior Vice President Transaction Banking Product Development BCA Fera Agustina menjelaskan, MyBCA on Smartwatch akan mendukung dua platform global yang paling banyak digunakan masyarakat.

“Di tahap awal, kita dua brand yang paling sering dipakai. Semua smartwatch yang pakai Wear OS, seperti yang berlogo S dan O, itu bisa. Satu lagi, yang paling sering dipakai, depannya A,” ujarnya dalam Mini Talk BCA pada gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025, dikutip Senin (3/11/2025).

Menurut Fera, fitur-fitur dasar seperti cek saldo, mutasi rekening, dan transaksi QRIS lewat pemindaian dapat digunakan di kedua sistem operasi tersebut. Namun, fitur QRIS Tap, yang memungkinkan pengguna cukup menempelkan jam tangan di mesin pembayaran, sementara ini baru bisa digunakan di perangkat berbasis Wear OS.

“Khusus untuk yang fitur tap, QRIS Tap itu hanya bisa yang di Wear OS. Tapi kalau fitur lainnya seperti cek saldo, mutasi rekening, dan transaksi QRIS yang di-scan, itu bisa buat dua-duanya,” jelasnya.

Tak hanya transaksi pembayaran, BCA juga menyiapkan fitur cardless atau tarik tunai tanpa kartu melalui smartwatch. Fitur ini memungkinkan pengguna mengakses ATM tanpa perlu membawa dompet maupun ponsel.

“Kalau dulu ketinggalan dompet gak apa-apa asal masih bawa smartphone. Nah nanti kalau smartphone ketinggalan juga gak apa-apa, asal smartwatch-nya dipegang,” kata Fera.

Ia menambahkan, fitur tarik setor tunai akan tersedia selama smartwatch terhubung ke jaringan internet, baik melalui Wi-Fi maupun e-SIM. “Tinggal cari ATM, asal smartwatch-nya bisa connect ke Wi-Fi, atau nanti ke depannya bahkan ada e-SIM yang bisa connect ke smartwatch. Jadi enggak usah bawa smartphone ataupun dompet, aman deh. Tarik setor tunai bisa, belanja pun pakai QRIS bisa,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan dari jurnalis Bloomberg Technology, Fera juga mengungkap bahwa seluruh pengembangan MyBCA on Smartwatch dilakukan oleh tim internal BCA.

“Ini kita sangat dibantu dari tim IT. Kebetulan semuanya in-house development. Jadi kalau ngomong biaya, sebetulnya gak ada investasi yang besar karena kita hanya menggunakan resource internal untuk membangun solusi ini,” katanya.

Proses pengembangan dilakukan secara mendalam dengan riset perilaku nasabah dan adaptasi terhadap tren IoT di Indonesia. Menurut Fera, pengembangan layanan ini memakan waktu sekitar satu tahun.

“Kita pasti mulai dengan research, pembelajaran, sampai kita membangun solusi dan launching, butuh waktu sekitar satu tahun. Tapi itu worth it, supaya saat meluncurkan produk, kita yakin ini cocok buat masyarakat Indonesia,” ujarnya.

BCA menilai pengembangan MyBCA on Smartwatch menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem perbankan berbasis Internet of Things (IoT). Fera menegaskan bahwa kehadiran perangkat pintar menjadi bagian alami dari perubahan gaya hidup digital nasabah.

“Sekarang sudah zamannya wearables. Dari smartwatch, smart ring, sampai nanti bisa saja smart clothing. Jadi kita ingin terus hadir di perangkat yang relevan dengan kebutuhan nasabah,” ungkapnya.

Dengan kesiapan mendukung dua sistem operasi global, MyBCA on Smartwatch disebut menjadi salah satu inovasi paling inklusif di sektor perbankan digital Indonesia. Fitur ini diharapkan resmi diluncurkan dalam waktu dekat.

“Tunggu tanggal mainnya, sebentar lagi. Bulan depan sudah bisa digunakan,” tutup Fera.