Liputan6.com, Jakarta - Rebut posisi pertama, Tokyo geser Budapest dan raih gelar sebagai destinasi “workcation” terbaik dunia 2025.
Pencapaian ini didasarkan pada laporan terbaru dari hasil survei “Work from Anywhere Barometer” yang dirilis oleh International Workplace Group (IWG), perusahaan global penyedia layanan ruang kerja fleksibel. Demikian mengutip dari CNBC, Sabtu (30/8/2025).
Survei ini merupakan survei tahunan yang secara khusus diadakan untuk menilai kota-kota “workcation” terbaik.
Workcation, yang merupakan gabungan dari kata "work" dan "vacation", merupakan konsep perjalanan yang memungkinkan seseorang bekerja sembari menikmati suasana liburan. Konsep ini semakin diminati seiring dengan berkembangnya sistem kerja hybrid pasca-pandemi.
Alasan Tokyo Unggul
Berdasarkan hasil survei, terdapat beberapa alasan dibalik unggulnya Ibu kota Jepang ini. Pertama, internet broadband berkecepatan tinggi yang sangat mendukung produktivitas kerja. Kedua, sistem transportasi terintegrasi yang memudahkan mobilitas.
Ketiga, tingkat keamanan tinggi yang memberikan rasa nyaman bagi pengunjung. Keempat, diluncurkannya visa nomaden digital oleh pemerintah Jepang yang mempermudah izin tinggal dan kerja bagi warga negara asing.
Selain itu, kondisi geografis Tokyo yang strategis memberikan kemudahan akses bagi pengunjung ke berbagai area pegunungan, pantai, dan taman nasional.
Reporter: Sekar F
Kriteria Penilaian
Terdapat 12 kriteria penilaian berskala 1-10 yang digunakan IWG dalam mengevaluasi 40 negara pada survei ini, yakni:
- Iklim
- Akomudasi
- Makanan
- Transportasi
- Biaya hidup (dinilai dari rata-rata harga cappuccino di area ekspatriat)
- Kecepatan internet broadband
- Tingkat kebahagiaan
- Ketersediaan ruang kerja yang fleksibel
- Kualitas budaya
- Ketersediaan/harga visa nomaden digital
- Tingkat kemudahaan aksesibilitas pantai, pegunungan, dan taman nasional
- Keberlanjutan lingkungan
2 Kriteria Tambahan
Tahun ini terdapat dua kriteria tambahan baru yang turut menjadi faktor penilaian yakni ketersediaan visa nomaden digital dan kemudahan akses ke area pegunungan, pantai, dan taman nasional.
Visa nomaden digital memberikan hak legal bagi warga negara asing untuk bekerja jarak jauh sembari tinggal di luar negara tempat mereka tinggal.
Selain itu, 86% pekerja hybrid mengungkapkan faktor utama dalam memilih destinasi workcation adalah ketersediaan ruang kerja yang fleksibel.
Daftar 10 kota teratas yang menjadi destinasi workcation terbaik dunia mengalami perubahan yang signifikan di tahun 2025. Tokyo memimpin di posisi pertama dengan segala keunggulannya, kemudian diikuti Rio de Janeiro, dan dilanjut oleh Budapest yang turun ke peringkat ketiga.
Kota Workcation Terbaik Dunia menurut IWG
Seoul menembus peringkat keempat berkat infrastruktur internet ultra-cepat, efisiensi sistem transportasi publik, dan gaya hidup nomaden digital yang berkembang pesat. Kebijakan visa nomaden digital Korea Selatan yang progresif turut mendukung pencapaian ini.
Barcelona menempati urutan kelima, diikuti Beijing, Lisbon, Roma, Paris, dan Valletta yang melengkapi 10 besar. Tokyo, Seoul, Roma, Paris, dan Valletta merupakan lima kota pendatang baru yang berhasil menggeser posisi kota-kota lain.
Selain Tokyo dan Seoul, dalam laporannya IWG turut mencantumkan kota terbaik lain di Asia yang cocok untuk jadi destinasi workcation. Kota-kota tersebut antara lain Singapura, Jakarta, Manila, Mumbai, dan Hong Kong. Singapura konsisten memimpin dan menjadi negara favorit di area regional Asia.
Singapura unggul berkat jaringan 5G seluruh pulau, sistem transportasi terintegrasi, serta komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Menariknya, beberapa destinasi populer seperti Barcelona, Beijing, dan Lisbon justru mengalami penurunan peringkat tahun ini.
Perkembangan dan Potensi Destinasi Workaction
Pada laporan ini, kota Mexico City, Cape Town, Praha, Melbourne, Orlando, dan Reykjavik termasuk dalam destinasi workcation yang sedang berkembang. Kota-kota tersebut meraih skor tinggi dalam kriteria seperti visa nomaden digital dan kemudahan aksesibilitas untuk menikmati alam.
Pendiri sekaligus CEO IWG, Mark Dixon meyakini tren ini akan berkembag pesat. "Teknologi digital dan sistem kerja hybrid memberikan kebebasan total bagi karyawan untuk bekerja dari lokasi mana pun sesuai kebutuhan," jelasnya.
Dixon menambahkan, saat ini makin banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan work from anywhere, terutama saat musim panas. "Selain meningkatkan work-life balance dan mengurangi burnout, hal ini terbukti mendongkrak produktivitas kerja secara signifikan," pungkasnya.