Pesan Menyentuh Sri Mulyani Usai Rumah Dijarah, Tak Ada Kata-Kata Amarah

2 weeks ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya angkat bicara usai rumahnya menjadi sasaran penjarahan. Massa menjarah rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dini hari. Penjarahan dilakukan dua kali yakni pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB.

Usai peristiwa penjarahan tersebut, Sri Mulyani buka suara lewat akun media sosialnya @smindrawati. Sambil memposting beberapa potongan artikel media online yang memberitakan soal rumahnya yang dijarah massa, Sri Mulyani memberikan pesan menyentuh.

Berikut isi lengkap pesan yang disampaikan Sri Mulyani di media sosialnya.

“Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini. Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.

Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan. Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU – dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab.

Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradap tidak dengan anarki, intimidasi serta represi. Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom – empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.

Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia.

Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.

Jakarta, 31 Agustus 2025.” 

Rumah Menkeu Sri Mulyani di Bintaro Dijarah Massa Dua Kali

Sebelumnya, massa menjarah rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dini hari. Penjarahan dilakukan dua kali yakni pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB.

"Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata staf pengamanan di kompleks rumah Sri Mulyani, Joko Sutrisno seperti dilansir Antara.

Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga bernama Renzi. Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut kompleks Mandar dan seberang jalan komplek itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah.

"Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok," kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

Rumah Sri Mulyani Dijaga TNI

Menurut saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

"Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang," kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.

Dia dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku penjarahan masih sangat muda.

"(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja," kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.

Ada Pemberi Komando, Ini Detik-Detik Mencekam Massa Menjarah Rumah Menkeu Sri Mulyani

Aksi penjarahan di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, diduga terkoordinasi secara rapi.

Eka, warga setempat mengatakan penjarahan tersebut terjadi dalam dua gelombang, yakni sekitar pukul 11 malam, Sabtu (30/8/2025) dan 2 dini hari Minggu (31/8/2025).

Pada gelombang pertama, massa berdatangan tak terkendali. Bahkan, satpam setempat terkena lemparan batu akibat mencoba mencegah masuk ke dalam kompleks perumahan. Karena kalah jumlah, massa berhasil merangsek masuk ke rumah Sri Mulyani.

Mereka pun langsung mengambil seluruh barang berharga. Mulai dari sepeda, tas, sepatu, jam tangan, dan sebagainya.

Ada Pemberi Komando dari Mobil

Seperti tidak puas, tiba-tiba di jam 2 pagi, pelaku penjarahan gelombang kedua datang lagi. Kali ini, Eka melihat ada sekitar 4 sampai 5 orang di dalam mobil sedan putih seperti memberi komando dengan kode gerak tubuh.

"Tiba-tiba, dari jalan tengah itu ada suara petasan, saya pikir suara tembakan, beberapa kali. Langsung massa bergerak masuk,"ujar Eka.

Pertahanan TNI yang sudah berjaga di gang Jalan Mandar berhasil ditembus. Hingga akhirnya, massa tak dikenal berhasil masuk, membawa sejumlah barang berharga yang tersisa.

Pelaku Penjarahan Bukan Warga Setempat

Warga lain Freddy menduga, massa yang berdatangan itu bukan berasal dari warga Pondok Aren atau sekitar. Kalaupun memang warga sini, pasti ada satu atau dua wajah yang dia kenal.

"Dari logatnya, juga sudah beda. Bukan warga sini. Mereka tuh ngambil-ngambilin apa saja. Nanti kalau misal yang keambil sepatu atau parfum yang diambil ternyata rusak, langsung dibuang, berserakkan di mana aja,"katanya.

Selain itu, kata Freddy, sekuriti kompleks rumah Sri Mulyani luka terkena lemparan batu dari massa. "Kasihan sekuritinya, kena lempar batu,"katanya.

Kini terlihat, bila warga sekitar masih berkumpul untuk melihat kondisi terakhir rumah Sri Mulyani. Gang rumah tersebut pun masih dijaga ketat anggota TNI, dan portal dalam keadaan tertutup.

Read Entire Article
Bisnis | Football |