Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) telah mengerahkan 2 Ekskavator guna membuka akses jalan menuju wilayah terdampak banjir Sukabumi dan longsong, guna memulihkan kelistrikan di wilayah tersebut.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi, mengatakan sebelumnya, petugas PLN sempat menghadapi tantangan besar akibat banyaknya akses jalan yang tertimbun material longsor dan jembatan yang amblas.
Akibatnya, petugas mengalami kesulitan dalam menjangkau lokasi-lokasi terdampak untuk pendistribusian material dan melakukan perbaikan jaringan listrik. Namun, berkat dikerahkannya dua eskavator maka akses jalan menuju lokasi terdampak banjir dan longsor di Sukabumi bisa terbuka.
Agung menegaskan, bahwa PLN terus mengupayakan langkah-langkah percepatan meskipun kondisi medan cukup sulit.
"Banyak jalur menuju lokasi terdampak yang tertutup material longsor, sehingga petugas kesulitan mencapai titik-titik perbaikan jaringan listrik. Untuk itu, kami menurunkan 2 Ekskavator agar akses jalan bisa segera terbuka dan petugas dapat melakukan perbaikan lebih cepat. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pemulihan listrik berjalan dengan optimal," kata Agung, dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).
957 Gardu Listrik Terdampak
Adapun hingga Sabtu, 8 Maret 2025, PLN mencatat bahwa 957 gardu distribusi terdampak akibat banjir dan longsor. Saat ini, PLN telah berhasil menyalakan kembali 326 gardu distribusi, sementara sisanya masih dalam tahap pemulihan bertahap sesuai dengan kondisi di lapangan.
PLN Tugaskan 179 Petugas Teknis Pulihkan Kelistrikan
Untuk mempercepat proses pemulihan, PLN telah menerjunkan 179 petugas teknis yang bekerja 24 jam, didukung dengan peralatan lengkap dan tambahan 2 Ekskavator untuk membuka akses ke wilayah yang masih terisolasi akibat longsor.
Selain itu, PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta aparat setempat guna memastikan pemulihan berjalan dengan aman dan lancar.
Dalam proses pemulihan ini, PLN tetap mengutamakan keselamatan masyarakat dan petugas. PLN mengimbau masyarakat untuk memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman sebelum dilakukan penyalaan kembali.
PLN juga mengingatkan warga untuk tidak menyentuh peralatan listrik yang masih basah, serta segera melaporkan kondisi kelistrikan melalui PLN Mobile atau Contact Center PLN 123 jika menemukan gangguan.
Longsor di Kabupaten Sukabumi, 1 Meninggal Dunia
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyebutkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya masih dalam pencarian usai tanah longsor menerjang Kabupaten Sukabumi pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB.
Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat, data per 7 Maret 2025 pukul 03.00 WIB, korban anak berinisial NS berhasil dievakuasi petugas dalam kondisi meninggal dunia dan lainnya masih pendataan.
"Terdampak 64 orang dari 15 kepala keluarga (KK). Satu orang meninggal dunia dan liam orang dalam pencarian," ujar Hadi dalam siaran medianya, Bandung, Jumat (7/3/2025).Hadi mengatakan kerugian materi lainnya berupa empat unit rumah rusak ringan, lima unit rumah rusak berat dan 11 fasilitas umum terdampak.
Hadi menuturkan lokasi kerusakan itu tersebar di Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Waluran, Bantargadung, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.
"BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. BPBD Kabupaten Sukabumi Berkoodinasi dengan aparat setempat," kata Hadi.
Mengutip laporan dari Pusat Data dan Pengendalian Operasi BPBD Jabar, tanah longsor ini dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sebelumnya.