Liputan6.com, Jakarta - Kepindahan Stefano Cugurra, atau yang akrab disapa Teco, ke Barito Putera menjadi sorotan. Pasalnya, ada larangan pelatih asing menangani klub Liga 2.
Setelah meninggalkan Bali United, banyak spekulasi mengenai klub mana yang akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi pelatih asal Brasil tersebut. Keputusan ini sekaligus menjawab teka-teki masa depan sang pelatih.
Teco telah menghabiskan 6,5 tahun bersama Bali United. Bersama Serdadu Tridatu, ia berhasil meraih gelar juara Liga 1 pada tahun 2019 dan 2021/2022, serta mencapai babak Championship Series musim 2023/2024.
Pengunduran dirinya dari Bali United lalu memicu berbagai spekulasi mengenai klub tujuannya, termasuk kemungkinan kembali ke mantan klubnya, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Namun, alih-alih kembali ke klub lamanya, Teco memilih tantangan baru dengan bergabung ke Barito Putera, klub yang terdegradasi ke Liga 2. Pengumuman resmi mengenai penunjukan Teco sebagai pelatih Barito Putera dilakukan pada Senin malam, 2 Juni 2025.
Alasan Stefano Cugurra Bergabung dengan Barito Putera
Setelah meninggalkan Bali United, Stefano Cugurra mengungkapkan keinginannya untuk mencari tantangan baru. Ia merasa telah mencapai titik maksimal dalam kontribusinya bersama Bali United. Hal ini menjadi alasan utama mengapa ia memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Serdadu Tridatu.
Meskipun diminati oleh beberapa klub Liga 1, termasuk mantan klubnya, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, Teco memutuskan untuk menerima tawaran dari Barito Putera. Ia melihat potensi besar dalam klub berjuluk Laskar Antasari tersebut dan bersemangat untuk membantu mereka kembali promosi ke Liga 1.
Bergabungnya Teco dengan Barito Putera juga didasari oleh keyakinannya terhadap visi dan misi klub. Ia merasa memiliki kesamaan pandangan dengan manajemen klub dalam membangun tim yang solid dan kompetitif. Hal ini menjadi faktor penting dalam keputusannya untuk menerima tawaran tersebut.
Kontroversi Regulasi Pelatih Asing di Liga 2
Penunjukan Stefano Cugurra sebagai pelatih Barito Putera memicu kontroversi karena regulasi Liga 2 musim 2025/2026 melarang penggunaan pelatih asing. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai legalitas penunjukan Teco dan potensi sanksi yang mungkin diterima oleh Barito Putera.
Meskipun demikian, Barito Putera tetap optimis dengan penunjukan Teco. Klub meyakini bahwa regulasi tersebut akan mengalami perubahan sebelum Kongres PSSI pada 4 Juni 2025. Hal ini memberikan harapan bagi Barito Putera untuk tetap dapat menggunakan jasa pelatih asal Brasil tersebut.
Namun, jika regulasi tersebut tidak mengalami perubahan, Barito Putera berpotensi menghadapi sanksi dari PSSI. Sanksi tersebut dapat berupa denda, pengurangan poin, atau bahkan larangan bermain di kompetisi Liga 2. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi manajemen klub.
Reaksi Barito Putera dan Harapan ke Depan
Barito Putera menyambut kedatangan Stefano Cugurra dengan antusias. Melalui akun Instagram resmi klub, mereka mengungkapkan kegembiraannya memiliki pelatih berpengalaman seperti Teco. Mereka juga menyatakan kesiapan untuk menghadapi tantangan Liga 2 dengan nakhoda baru.
"Dengan nakhoda berpengalaman, kami siap hadapi ombak Liga 2, selamat datang Coach Teco, mari berjuang bersama!" tulis Barito Putera dalam unggahannya. Unggahan tersebut juga menyertakan foto Teco bersama pemilik klub, Hasnuryadi Sulaiman.
Bergabungnya Teco dengan Barito Putera diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi klub. Pengalaman dan kualitas yang dimiliki Teco diharapkan dapat mendongkrak performa tim dan membawa mereka kembali promosi ke Liga 1. Para pendukung Barito Putera pun menaruh harapan besar kepada pelatih asal Brasil tersebut.