Tak Kalah Fancy! KRL Baru Bikin Penumpang Serasa Naik MRT

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta PT KAI Commuter resmi mengoperasikan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru jenis CLI-125 pada Minggu, 1 Juni 2025, untuk melayani rute Bogor dan Cikarang. Kehadiran armada KRL baru buatan China langsung mencuri perhatian para pengguna setia transportasi massal ini, dan langsung menuai pujian dari segi kenyamanan, desain, hingga fitur modern yang dibawanya.

Beberapa penumpang yang beruntung mencoba KRL baru ini mengaku cukup terkesan. Mereka menyebut kenyamanan kereta meningkat signifikan dibanding armada sebelumnya. Tampilan fisik dan teknologi di dalamnya juga memberikan nuansa baru yang lebih modern.

Namun antusiasme tinggi juga dibarengi dengan tantangan, salah satunya keterbatasan jumlah armada. Banyak pengguna belum sempat mencobanya karena cepat penuh atau belum tersedia di jalurnya.

“Wajar ya, karena masih baru. Tapi tampilan dalam dan luarnya memang beda jauh dari KRL yang biasa kita pakai,” ujar Rahadian, penumpang lintas Sudirman–Tanah Abang kepada Liputan6.com, dikutip Selasa (2/6/2025).

Lebih Modern, Lebih Nyaman

Pengalaman naik KRL baru dirasakan sangat berbeda, terutama dari sisi kenyamanan akustik dan desain interior. Beberapa pengguna menyebut pengalaman naik KRL baru ini terasa seperti “bukan di Indonesia”.

Minimnya kebisingan membuat perjalanan terasa jauh lebih nyaman dibandingkan kereta konvensional. Model penghubung antar gerbong tanpa pintu (doorless) menjadi salah satu elemen desain yang mendapat pujian. Desain ini memberi kesan luas dan terbuka, sehingga menciptakan ruang gerak yang lebih lega bagi penumpang.

Secara keseluruhan, kenyamanan teknis dan estetika dalam kereta ini berhasil mengangkat standar pelayanan KRL di wilayah Jabodetabek ke tingkat yang lebih baik.

“Feelnya jadi enak banget buat penumpang. Ruang gerak juga terasa lebih lega dibanding kereta pendahulu,” imbuh Rahadian.

Fitur-Fitur Kekinian Jadi Daya Tarik

 Masyarakat merespons positif armada KRL baru, terutama karena fitur-fitur modern yang dihadirkan. Sistem suara otomatis saat pintu terbuka dan tertutup mengingatkan pada kereta LRT yang lebih futuristik.

Perubahan lain yang disambut baik adalah penambahan jumlah kursi, terutama kursi prioritas. Ini menunjukkan perhatian terhadap kenyamanan kelompok rentan di ruang publik.

“Rasanya sih beda ya, lebih modern dan kekinian. Pas pintu terbuka atau tertutup ada suaranya seperti LRT. terus AC-nya dingin banget meskipun kondisi di dalem cukup padat,” kata Ave, penumpang rute Cikini–Pasar Minggu.

Tantangan Distribusi

Meski sambutan publik cukup baik, distribusi armada baru masih jadi tantangan. Sampai saat ini, hanya lintas biru dan merah yang mendapat alokasi. Sementara jalur hijau dan coklat masih menunggu giliran.

Beberapa penumpang merasa kecewa karena belum bisa merasakan langsung kenyamanan kereta baru tersebut. Bahkan saat tersedia pun, kereta cepat dipenuhi karena antusiasme tinggi dari pengguna. Kritik dan harapan mulai disuarakan agar pemerataan bisa dilakukan secepatnya. Penumpang berharap modernisasi ini tidak hanya berhenti di dua jalur utama.

“Ketersediaannya sementara baru buat jalur biru dan merah. Akan sangat baik dan harus ke depannya kereta sejenis juga disediakan di jalur hijau dan coklat. Kalau cuma buat jalur merah dan biru ya percuma," kata Rahadian.

Read Entire Article
Bisnis | Football |