Liputan6.com, Jakarta Musim panas 2025 menjadi momen yang penuh perubahan bagi sektor penjaga gawang Liverpool. Di tengah segala dinamika ini, Alisson Becker—sosok tak tergantikan di bawah mistar The Reds—tampaknya harus bersiap menyambut era baru yang mungkin menjadi awal dari 'perpisahan perlahan.
Salah satu kejutan terbesar datang dari keputusan hengkangnya Claudio Taffarel, pelatih kiper yang juga merupakan idola masa kecil Alisson.
Kehadiran Taffarel sejak 2021 bukan hanya memperkaya taktik dan teknik kiper Liverpool, tetapi juga menciptakan atmosfer kekeluargaan khas Brasil yang erat.
Bahkan, tak jarang mereka menggelar barbekyu ala Amerika Selatan di rumah Alisson sebagai bagian dari membangun kekompakan tim.
Pergantian Pelatih Kiper Liverpool
Namun kini, Taffarel resmi meninggalkan Anfield bersama Fabian Otte—pelatih kiper lainnya yang dikenal dengan metode latihannya yang nyeleneh, seperti latihan memakai headphone peredam suara dan kacamata buram.
Keduanya menjadi bagian dari perombakan besar yang sedang dilakukan Liverpool dalam era kepemimpinan Arne Slot.
Sebagai pengganti, Liverpool memulangkan Xavi Valero, sosok yang sempat menjadi bagian staf Rafael Benitez pada 2007 silam.
Valero punya pengalaman luas, pernah menangani kiper di klub-klub besar seperti Inter Milan, Napoli, hingga Real Madrid. Kini, ia dipercaya memimpin departemen penjaga gawang Liverpool yang baru.
Perombakan Pos Penjaga Gawang Liverpool
Perubahan tidak berhenti di bangku pelatih. Hampir seluruh nama yang mengisi daftar penjaga gawang Liverpool musim lalu kini telah meninggalkan klub.
Caoimhin Kelleher—deputi utama Alisson—resmi bergabung ke Brentford. Beberapa nama lainnya seperti Vítezslav Jaros, Harvey Davies, Jakub Ojrzynski, Reece Trueman, dan Jacob Poytress juga angkat kaki, sebagian melalui skema pinjaman dan sisanya dilepas permanen.
Sebagai gantinya, The Reds mendatangkan tiga kiper baru: Giorgi Mamardashvili dari Valencia, Freddie Woodman dari Preston, dan talenta muda asal Hungaria, Armin Pecsi.
Woodman didatangkan demi memenuhi kuota pemain lokal, sedangkan Pecsi diproyeksikan sebagai investasi jangka panjang. Namun perhatian utama tentu tertuju pada Mamardashvili, kiper asal Georgia yang siap menantang Alisson dalam perebutan posisi utama.
Dengan riwayat cedera Alisson dalam dua musim terakhir—yang membuat Kelleher tampil sebanyak 46 kali dalam periode itu—Mamardashvili kemungkinan besar akan mendapat kesempatan bermain cukup banyak musim ini.
Masa Depan Alisson: Bertahan atau Bersiap Pergi?
Meski kontraknya masih tersisa satu tahun dengan opsi perpanjangan, masa depan Alisson mulai diselimuti tanda tanya. Ia memang menyatakan ekspektasinya bahwa klub akan mengaktifkan opsi perpanjangan tersebut, namun hingga kini belum ada kepastian resmi dari pihak Liverpool.
Yang pasti, kehadiran Mamardashvili dan pergantian total di sekelilingnya menjadi sinyal kuat bahwa Liverpool tengah mempersiapkan transisi besar di sektor penjaga gawang. Dan meskipun Alisson masih akan memulai musim sebagai kiper utama, suasana di Kirkby kini terasa sangat berbeda dari masa-masa keemasan bersama Klopp.
Jika ini benar awal dari akhir bagi Alisson di Anfield, maka perjalanan sang penjaga gawang asal Brasil menuju babak baru tampaknya sudah mulai bergulir—perlahan tapi pasti.
Sumber: Mirror