Top 3: Demo Buruh di Depan Istana Tiba-Tiba Batal

2 weeks ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar demo hari ini Kamis, 28 Agustus 2025. Aksi demo buruh hari ini diprakarsai oleh Partai Buruh, Koalisi Serikat Pekerja, termasuk di dalamnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Awalnya demo buruh hari ini di Jakarta akan digelar di dua lokasi yaitu depan Gedung DPR dan Istana Negara. Namun rencana demo hari ini di depan Istana Negara dibatalkan. 

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, batalnya demo hari ini di depan Istana Negara karena keterbatasan waktu buruh yang ikut dalam aksi ini. Sebab, sebagian buruh harus kembali bekerja usai menggelar aksi massa.

"Di DPR saja karena keterbatasan waktu buruh, harus masuk shift 2," kata Said Iqbal kepada Liputan6.com, Kamis, 28 Agustus 2025.

Adapun demo buruh hari ini diberi nama HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) dan akan dilakukan secara damai. Said Iqbal menegaskan, demo buruh hari ini adalah momentum untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan agar pemerintah berpihak pada kepentingan pekerja.

Artikel Demo Buruh Hari Ini di Depan Istana Tiba-Tiba Batal, Ada Apa? Menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Kamis pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat, (29/8/2025):

1. Demo Buruh Hari Ini di Depan Istana Tiba-Tiba Batal, Ada Apa?

Puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar demo hari ini Kamis, 28 Agustus 2025. Aksi demo buruh hari ini diprakarsai oleh Partai Buruh, Koalisi Serikat Pekerja, termasuk di dalamnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Awalnya demo buruh hari ini di Jakarta akan digelar di dua lokasi yaitu depan Gedung DPR dan Istana Negara. Namun rencana demo hari ini di depan Istana Negara dibatalkan. 

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, batalnya demo hari ini di depan Istana Negara karena keterbatasan waktu buruh yang ikut dalam aksi ini. Sebab, sebagian buruh harus kembali bekerja usai menggelar aksi massa.

"Di DPR saja karena keterbatasan waktu buruh, harus masuk shift 2," kata Said Iqbal kepada Liputan6.com, Kamis, 28 Agustus 2025.

Adapun demo buruh hari ini diberi nama HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) dan akan dilakukan secara damai. Said Iqbal menegaskan, demo buruh hari ini adalah momentum untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan agar pemerintah berpihak pada kepentingan pekerja.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Nasib Harga Emas Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

 Harga emas merosot pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah kurs dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah menguat. Namun kerugian tersebut dibatasi oleh permintaan aset safe haven di tengah masih adanya kekhawatiran mengenai independensi bank sentral AS setelah upaya Presiden Donald Trump memecat gubernur Fed.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/8/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 3.388,15 per ons. Namun, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi USD 3.438,30.

Kurs dolar naik 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

“Hari ini kita melihat indeks dolar AS yang menguat dan sedikit kenaikan imbal hasil obligasi... imbal hasil ini memberikan tekanan jual pada pasar emas dan perak,” kata Analis Senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.

Berita selengkapnya baca di sini

3. PHK Ratusan Karyawan, Menaker Bakal Panggil Tokopedia

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli buka suara soal isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Tokopedia. Berdasarkan informasi yang beredar luas di media sosial, perusahaan e-commerce itu kabarnya melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawannya. 

Namun, Menaker mengaku belum tahu secara rinci isu PHK Tokopedia tersebut. Dirinya bakal menurunkan tim mediator untuk mencari informasi lebih banyak soal peristiwa itu. 

"Saya belum lihat detail. Ketika ada isu PHK, biasanya yang kami lakukan adalah kita menurunkan mediator kita. Mediator itulah yang kemudian nanti menggali lebih lanjut sejauh mana kasusnya," kata Yassierli di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Menaker lantas buka kemungkinan untuk memanggil Tokopedia guna meminta penjelasan soal itu. "Iya, kita akan lihat nanti," ujar dia. 

Menurut dia, adanya kasus PHK harus dilihat dari berbagai sisi. Untuk mencari tahu apa motif perusahaan melakukan aksi itu kepada pekerjanya. 

Berita selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Bisnis | Football |