Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 9 September 2025. Kurs rupiah melemah sebesar 185 poin atau 1,13 persen menjadi 16.495 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.310 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh penggantian Menkeu ibu Sri Mulyani yang direspons negatif oleh investor,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa, 9 September 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9), menggantikan Sri Mulyani sebagai pejabat sebelumnya.
Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dilantik sebagai Menkeu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029. Penetapan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu per 8 September 2025.
Artikel Efek Ganti Menteri Keuangan, Rupiah Terjun Bebas Hari Ini Selasa 9 September 2025 menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Selasa, 9 September 2025. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Rabu, (10/9/2025):
1. Efek Ganti Menteri Keuangan, Rupiah Terjun Bebas Hari Ini Selasa 9 September 2025
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 9 September 2025. Kurs rupiah melemah sebesar 185 poin atau 1,13 persen menjadi 16.495 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.310 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh penggantian Menkeu ibu Sri Mulyani yang direspons negatif oleh investor,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa, 9 September 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9), menggantikan Sri Mulyani sebagai pejabat sebelumnya.
Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dilantik sebagai Menkeu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.
Penetapan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu per 8 September 2025.
2. Harga Emas Pecah Rekor Termahal Lagi, Sekarang Jadi Segini
Harga emas dunia menembus rekor tertinggi baru di atas USD 3.600 per ounce pada perdagangan Senin (9/9/2025). Kenaikan harga emas ini dipicu oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga.
Dorongan pemangkasan suku bunga ini datang setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pelemahan signifikan.
Mengutip CNBC, Selasa (9/9/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 3.632,51 per ounce, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7% ke USD 3.680,30. Harga logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi USD 3.646,29 per ounce.
Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist Zaner Metals Peter Grant menjelaskan, momentum emas masih berpotensi berlanjut.
“Melemahnya pasar tenaga kerja yang berkelanjutan dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang berlanjut hingga awal 2026 dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi emas batangan,” ujarnya.
Data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tajam.
3. Akar Masalah Pemicu PHK Massal di Industri Rokok
Komisi IX DPR menyoroti isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Hal ini diduga akibat beban cukai rokok yang terus meningkat dan regulasi kesehatan yang semakin ketat menjadi faktor utama yang mendorong perusahaan mengambil langkah efisiensi tersebut.
"Kebijakan pemerintah terhadap rokok seolah mendua. Di satu sisi, tarif cukai terus dinaikkan setiap tahun, namun di sisi lain, regulasi kesehatan terhadap rokok juga diperketat," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, Selasa (9/9/2025).
Meski tahun ini pemerintah tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT), harga jual eceran (HJE) hampir seluruh produk tembakau tetap dinaikkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 dan 97 Tahun 2024.
Yahya meminta agar kebijakan cukai tidak semakin memberatkan industri rokok, mengingat sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. "Cukai dari rokok menyumbang sekitar Rp230 triliun. Sementara itu, sekitar 2 juta orang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam industri ini," katanya.