Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memberikan klarifikasi terkait video viral yang menunjukkan pergerakan massa di sekitar Menara BNI Pejompongan.
Beredar video viral di media sosial soal aksi penjarahan yang sempat diklaim di area Mal Atrium Senen, Jakarta Pusat. Namun ada klaim lain yang menyatakan bahwa kejadian itu bukan terjadi di Atrium, tapi Menara BNI Pejompongan.
Menanggapi itu, BNI menegaskan, situasi di sekitar kantor aman dan terkendali, serta memastikan bahwa tidak ada nasabah maupun pegawai yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, peristiwa dalam video merekam pergerakan sekelompok massa yang hanya melintas di area drop-off menuju pemukiman warga di belakang Menara BNI dan tidak masuk ke dalam gedung.
"Saat kejadian, tidak ada nasabah dan pegawai di area tersebut karena operasional kantor cabang sudah tutup dan pegawai telah dipulangkan lebih awal demi alasan keamanan," ujar Okki dalam keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025).
Tutup Operasional Lebih Awal
Okki menambahkan, BNI selalu mengedepankan keamanan nasabah dan seluruh karyawannya. Langkah untuk memulangkan pegawai dan menutup operasional lebih awal merupakan prosedur standar yang diambil dalam situasi berpotensi tidak kondusif.
Dia juga memastikan tidak ada kerusakan pada fasilitas di dalam gedung. "Kondisi di BNI Pejompongan aman. Seluruh tenant di dalam gedung tidak ada yang mengalami kerusakan dan sudah ditangani oleh pihak mereka sendiri," tegasnya.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai situasi yang sebenarnya terjadi kepada masyarakat serta meluruskan informasi yang beredar. "BNI mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks dan senantiasa merujuk pada informasi resmi dari pihak berwenang," pungkasnya.
Demo Meluas di Jakarta, Sarinah Tutup Lebih Cepat
Sebelumnya, Pusat perbelanjaan Sarinah memutuskan untuk tutup lebih cepat pada Jumat (29/8/2025). Imbas meluasnya berbagai aksi demonstrasi di Jakarta, buntut tewasnya driver ojol (ojek online) Affan Kurniawan setelah terlindas Rantis Brimob di Pejompongan pada Kamis, 28 Agustus 2025.
"Sehubungan dengan kondisi yang terjadi saat ini dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sarinah tutup lebih cepat hari ini pukul 16.00 WIB demi kenyamanan dan keselamatan bersama," tulis akun Instagram resmi @sarinahindonesia, Jumat (29/8/2025).
Adapun sehari-hari, Sarinah biasanya menutup pusat perbelanjaannya pada pukul 22.00 WIB. "Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan terima kasih atas pengertiannya. Sampai jumpa besok di Sarinah," tulis pihak manajemen.
Salah satu titik aksi massa terjadi di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Aksi yang kini digelar oleh sekumpulan mitra driver ojol ini telah berkumpul di kolong flyover menuju Jalan Kramat Kwitang sejak Kamis malam. Demi menuntut tanggung jawab Brimob atas kasus pelindasan driver ojol oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan semalam.
Titik Aksi Massa
Salah seorang mitra driver Grab Indonesia, Fadil menceritakan, sedikit pertikaian antara kelompok driver ojol dan Brimob sempat terjadi pada Jumat dini hari. Gas air mata yang dilemparkan Brimob kemudian dibalas dengan membakar petasan oleh pengemudi online.
Meskipun kejadian itu terjadi dini hari tadi, namun rasa pedih di mata efek gas air mata masih sangat terasa. Utamanya ketika Liputan6.com coba berjalan di kolong flyover Jalan Pasar Senen dari arah Salemba, untuk berbelok kiri menuju Mako Brimob Kwitang di Jalan Kramat Kwitang.