Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya format Piala Dunia Antarklub diperluas menjadi 32 tim, dengan setiap konfederasi mendapatkan jatah tertentu—UEFA mendapat 12 slot, terbanyak di antara konfederasi lainnya.
UEFA menerapkan sistem kualifikasi berlapis: Empat tim dari “Champions pathway” (juara UCL 2021–2024), sisanya dari ranking koefisien UEFA 2021–2024 .
Hanya dua klub per negara yang boleh lolos kecuali jika lebih dari dua klub juara UCL. Ini menjadi dasar strategi pemilihan UEFA.
Nah secara kebetulan, juara Liga Champions pada rentang 2021–2024 hanya terdiri dari tiga tim, yaitu Real Madrid yang uara 2x, Manchester City, dan Chelsea.
Satu hal yang perlu diingat adalah periode 2021–2024 untuk bermain di Piala Dunia Antarklub 2025. Demikian juga berikutnya, periode 2025–2028 untuk bermain di Piala Dunia Antarklub 2029.
Champions Pathway, Gelar UCL Menjamin Tiket
Tiga slot awal UEFA dialokasikan untuk tim yang meraih gelar Liga Champions antara 2020/21 hingga 2023/2024.
- Chelsea (juara 2020/21)
- Real Madrid (juara 2021/22 dan 2023/24)
- Manchester City (juara 2022/23)
Mereka otomatis lolos karena syarat gelar kontinental, termasuk Real Madrid yang menjuarai dua kali dan mendapat dua slot Champions pathway.
Andai ada empat tim berbeda yang menjuarai UCL dalam rentang empat tahun tersebut, keempatnya lah yang akan terpilih bermain di Piala Dunia Antarklub.
UEFA, 8 Slot Tambahan
Sisa delapan slot diberikan melalui ranking koefisien UEFA berdasar performa UCL di periode 2020–2024. 8 tim tambahan dari negara berbeda lolos berdasarkan akumulasi poin.
Nah khusus untuk edisi ini, karena Real Madrid menjuarai UCL sebanyak 2x dalam periode perhitungan, maka slot berdasarkan performa koefisien bertambah jadi satu, yaitu ada 9 tim sebagai berikut:
- Bayern Munchen
- PSG
- Inter Milan
- Porto
- Benfica
- Borussia Dortmund
- Juventus
- Atletico Madrid
- Salzburg
Maksimal Dua Klub per Negara
FIFA menetapkan maksimal dua klub per negara lewat jalur ranking (Champions pathway tak hitung).
Inilah alasan mengapa Inggris hanya diwakili Chelsea dan Manchester City, sementara Liverpool, Arsenal, Tottenham gagal lolos meski berjaya di liga domestik .
Konsep fairness ini memastikan distribusi wakil antar negara Eropa meski muncul kritik soal ketidakadilan terhadap klub besar.
Daftar Lengkap Wakil UEFA dan Alasannya
- Wakil Inggris: Man City dan Chelsea (keduanya juara Liga Champions di era perhitungan, jadi tidak bisa ada tambahan tim lagi.
- Wakil Spanyol: Real Madrid (juara UCL), Atletico Madrid (ranking lebih tinggi di koefisien UEFA)
- Wakil Italia: Inter Milan dan Juventus (keduanya berdasarkan ranking UEFA dalam rentang waktu perhitungan)
- Wakil Bundesliga: Bayern Munchen dan Borussia Dortmund (keduanya berdasarkan ranking UEFA dalam rentang waktu perhitungan)
- Wakil Portugal: Porto dan Benfica (keduanya berdasarkan ranking UEFA dalam rentang waktu perhitungan)
- Wakil Prancis: PSG (berdasarkan ranking UEFA dalam rentang waktu perhitungan)
- Wakil Austria: RB Salzburg (berdasarkan ranking UEFA dalam rentang waktu perhitungan)
Nah yang menarik adalah kasus PSG jika dibandingkan dengan Benfica dan Porto. Secara kualitas kompetisi, Ligue 1 mungkin lebih menarik daripada Primeira Liga.
Namun, faktanya tim-tim Ligue 1 tidak bisa berbuat banyak di Liga Champions dalam empat musim terakhir, justru tim dari Liga Portugal yang lebih unggul. Karena itulah Portugal bisa mengirim dua wakil berdasarkan koefisien, sementara Prancis hanya satu wakil yaitu PSG.
Banyak Klub Besar yang Absen
Sistem pemilihan klub dan pembatasan slot ini menuai reaksi pro/kontra. Kerumitan alokasi slot, seperti satu negara wakil Champions pathway lebih dari dua, menambah polemik teknis FFP.
Meski demikian, UEFA dan FIFA menilai proses ini lebih transparan dan berbasis prestasi kontinental.
Aturan dua klub per negara memastikan keberagaman wakil Eropa, walau membuat klub besar lain seperti Liverpool, Arsenal, dan Barcelona terpaksa absen.
Sistem ini menegaskan bahwa konsistensi di kancah kontinental kini lebih dihargai daripada popularitas atau prestasi domestik saja.