Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali memburu penyerang baru di bursa transfer musim panas 2025. Nama Ollie Watkins dari Aston Villa masuk dalam radar. Pemain 29 tahun itu menjadi kandidat serius untuk menambah daya dobrak lini serang Setan Merah.
MU berharap untuk bisa mendapat penyerang baru awal musim 2025/2026. Setan Merah tak puas dengan kedatangan Matheus Cunha. Sementara, negosiasi dengan Brentford untuk kepindahan Bryan Mbeumo berjalan sangat alot. Dua tawaran asal MU ditolak.
Namun, ketertarikan MU terhadap Watkins tak berjalan mulus. Di balik ketertarikan itu, terselip sejumlah dilema pelik, baik dari sisi Manchester United maupun Aston Villa. Bahkan, saga ini sampai menyeret tim wanita Aston Villa ke dalam lingkaran transfer Watkins.
Berikut tiga dilema besar yang membayangi transfer Ollie Watkins ke Old Trafford. Simak artikel lebih lengkapnya di bawah ini.
Dilema Harga dan Usia, MU Harus Bayar Mahal untuk Pemain 29 Tahun?
Salah satu dilema utama bagi Manchester United adalah harga yang harus dibayar untuk mendatangkan Watkins. Aston Villa dikabarkan mematok harga hingga £60 juta untuk pemain andalan mereka itu.
Masalahnya, Watkins kini sudah berusia 29 tahun. Dari perspektif bisnis, nilai jual ulangnya akan sangat rendah. Dalam kebijakan transfer baru MU yang lebih berorientasi pada pemain muda dan prospektif, Watkins bukanlah sosok yang ideal dalam jangka panjang.
Namun, dari sisi teknis, Watkins jelas menawarkan solusi instan. Ia mencetak 16 gol di Premier League musim lalu, jumlah yang solid, bahkan saat harus berbagi menit bermain dengan Jhon Duran dan Marcus Rashford.
Kini, United harus menjawab pertanyaan besar: apakah mereka rela membayar mahal untuk hasil cepat, atau tetap bersabar membangun skuad jangka panjang dengan pemain seperti Rasmus Hojlund?
Aston Villa Tak Lagi Tertekan: Tim Wanita Jadi Korban Finansial
Aston Villa sebenarnya berada dalam tekanan untuk menjual pemain bintang demi memenuhi regulasi Profit and Sustainability Rules (PSR). Watkins dan kiper utama Emiliano Martinez disebut-sebut sebagai kandidat untuk dijual demi neraca keuangan klub.
Namun, sebuah perkembangan mengejutkan muncul: Aston Villa dilaporkan menjual tim wanita mereka demi mendapatkan suntikan dana segar. Menurut The Telegraph, penjualan ini diperkirakan mendatangkan sekitar £55 juta, yang cukup untuk menghindarkan Villa dari sanksi PSR.
Artinya, Villa kini tak lagi terpaksa menjual Watkins. Mereka bisa bertahan pada harga tinggi, bahkan mungkin menutup pintu sepenuhnya. Di sisi lain, keputusan menjual tim wanita ini menjadi kontroversi tersendiri dan menyoroti bagaimana industri sepak bola kadang mengorbankan sektor yang sedang berkembang demi menjaga aset utama di tim pria.
Persahabatan Lama, Peluang Baru: Efek Bryan Mbeumo di MU
Watkins tak akan datang sendirian ke Old Trafford. MU juga dikabarkan mengejar Bryan Mbeumo dari Brentford. Keduanya pernah berbagi lapangan di klub yang sama pada era 'BMW' (Benrahma–Mbeumo–Watkins) yang ikonik di Brentford.
Mbeumo sendiri punya pandangan tinggi terhadap mantan tandemnya. Dalam wawancara pada 2020, ia bahkan menyamakan Watkins dengan Mohamed Salah. "Saya pikir Ollie akan jadi Salah," kata Mbeumo saat diminta membandingkan trio Brentford dengan trio Liverpool kala itu.
Jika transfer ini terjadi, chemistry yang telah terbangun sebelumnya bisa menjadi keuntungan besar bagi United. Namun tetap saja, ini kembali ke dilema awal: apakah transfer dengan nilai tinggi untuk pemain 29 tahun layak dilakukan saat klub sedang dalam proses restrukturisasi?
Sumber: Manchester Evening News