Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang pengoperasian 3 rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru asal China bisa menambah kapasitas angkut penumpang. Mengingat setiap rangkaiannya menjalankan 12 kereta.
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian MTI, Aditya Dwi Laksana menyampaikan, penambahan kapasitas angkut itu bisa dilihat dari jumlah kereta yang dijalankan.
"Operasional armada baru KRL CRRC Sifang ini berdampak positif pada layanan KRL CL jabodetabek, karena armada ini memiliki 12 kereta per 1 rangkaian, sehingga bila ada 3 rangkaian maka akan ada tambahan 36 kereta," kata Aditya kepada Liputan6.com, Senin (2/6/2025).
"Ini akan menambah kapasitas angkut karena sarana CL yang saat ini beroperasi selain 12 kereta per set, masih ada yang dioperasikan dengan 10 dan 8 kereta per set-nya karena keterbatasan sarana," sambungnya.
Bisa Tambah Kapasitas
Dia mengatakan, penambahan rangkaian KRL yang dibuat perusahaan CRRC Qingdao Sifang ini bisa menambah kapasitas meski frekuensi perjalanannya belum bertambah signifikan.
Aditya bilang, penambahan rangkaian KRL Commuterline yang bertahap ini belum bisa meningkatkan kapasitas angkut secara signifikan.
"Namun sebenarnya penambahan sarana yang saat ini dilakukan bertahap, secara keseluruhan hanya bersifat penggantian atau peremajaan dari armada yang sudah tua dan tidak lagi laik jalan, dan belum merupakan peningkatan armada atau penambahan kapasitas angkut KRL secara signifikan," tuturnya.
Tingkatkan Keselamatan
Meski begitu, beroperasinya 3 KRL baru dinilai Aditya bisa meningkatkan aspek keselamatan. Apalagi, jika melihat hampir seluruh rangkaian KRL Jabodetabek yang beroperasi saat ini adalah kereta bekas dari Jepang.
"Pengoperasian KRL baru ini juga menandai penyediaan sarana baru untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna," ucapnya.
"Dan juga tonggak penanda penggunaan sarana baru KRL karena selama ini operasional KRL didominasi oleh KRL bekas pakai dari Jepang," imbuh Aditya.
Kapasitas Naik 8 Persen
Sebelumnya, PT KAI Commuter resmi mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) baru tipe CLI-125 atau KRL buatan China, yang memiliki kapasitas angkut penumpang lebih besar dibandingkan armada sebelumnya.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa KRL baru ini mampu mengangkut hingga 3.400 penumpang dalam satu kali perjalanan. Kapasitas ini meningkat sekitar 8 persen dibandingkan kereta sebelumnya.
“Penambahannya sekitar 8 persen, karena dimensi kereta ini memang lebih besar. Lebarnya hampir setara dengan kereta jarak jauh, dan tetap sesuai dengan regulasi perkeretaapian,” kata Asdo saat menjajal kereta baru tersebut di Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Strategi Strategis KAI Commuter
Ia menambahkan, pengoperasian CLI-125 merupakan bagian dari strategi KAI Commuter untuk mengantisipasi krisis kekurangan armada yang diproyeksikan terjadi pada semester II 2024 hingga semester I 2025.
Pengadaan KRL CLI-125 sendiri telah dimulai sejak 2022, dengan dukungan dari pemegang saham serta kementerian terkait, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
“Sejak 2022 kami mulai mempersiapkan pengadaan ini. Pada 2023, kami mendapat dukungan penuh dari para pemegang saham dan sejumlah kementerian, sehingga KAI Commuter dapat memesan kereta baru dengan teknologi terkini,” ujarnya.