Liputan6.com, Jakarta Mantan striker Timnas Inggris, Andy Carroll, resmi bergabung dengan klub non-liga asal Inggris, Dagenham & Redbridge. Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat Carroll sempat bersinar di Premier League dan baru saja tampil gemilang bersama Bordeaux di Prancis.
Namun bagi Carroll, pilihan ini bukan sekadar soal karier sepak bola, melainkan juga soal prioritas hidup: keluarga, kebahagiaan, dan masa depan.
Carroll, yang kini berusia 36 tahun, memutuskan kembali ke tanah kelahirannya setelah kontraknya berakhir bersama Bordeaux. Ia tampil cukup impresif musim lalu, mencetak 11 gol dalam 23 pertandingan di kasta keempat Liga Prancis.
Dekat dengan Keluarga
Namun setelah dua musim berpetualang di Prancis—termasuk semusim sebelumnya bersama Amiens—Carroll memilih pulang ke Inggris agar bisa lebih dekat dengan lima anaknya.
"Saya benar-benar antusias memulai dengan Dagenham. Lokasinya fantastis, dekat dengan anak-anak saya, dan mereka bisa datang langsung melihatku bermain," kata Carroll dalam wawancaranya dengan The Sun.
“Anak-anak saya mengira saya akan gabung Chelsea – mereka bakal kaget ketika tahu sebenarnya saya ke Dagenham!”
Dapat Suntikan Dana dari Qatar
Namun, keputusan Carroll bergabung ke Dagenham bukan hanya soal lokasi. Klub asal London Timur itu baru saja diambil alih oleh konsorsium investor asal Qatar.
Sabtu (12/7) lalu, Dagenham resmi diumumkan telah diakuisisi, dengan Youseph Al Sharif ditunjuk sebagai chairman interim dan mantan kapten klub Anwar Uddin MBE sebagai direktur non-eksekutif.
Tak lama berselang, Carroll diumumkan sebagai pemain baru. Menariknya, selain didatangkan sebagai striker utama, ia juga dikabarkan akan memiliki sebagian kecil saham klub.
Era Baru Carroll
Langkah ini menandai babak baru dalam karier Carroll. Ia tak hanya ingin menjadi pemain, tetapi juga ingin ambil bagian dalam struktur manajemen dan kepemilikan klub.
“Saya tak ingin sekadar main bola, saya ingin terlibat dalam sisi kepemimpinan klub juga. Setelah 19 tahun berkarier, saya tahu bagaimana klub dijalankan, dari berbagai level. Saya rasa saya bisa menambah nilai,” ujar Carroll.
Keputusannya ini bukan tanpa risiko. Carroll mengakui bahwa ia menolak sejumlah tawaran dengan bayaran lebih besar dari klub-klub top di Prancis, Italia, dan Spanyol. Tapi menurutnya, uang bukan lagi hal utama.
“Saya ditawari kontrak dengan uang lebih banyak, tapi saya tahu Dagenham adalah proyek yang saya ingin jalani. Saya bisa saja gabung klub besar, tapi belum tentu cocok dengan pelatihnya. Di sini, saya bisa bahagia dan berkembang.”
Sekilas Karier Carroll
Karier Carroll di level atas memang sempat melesat. Ia memulai debut profesional bersama Newcastle United, lalu dibeli Liverpool dengan mahar fantastis £35 juta pada 2011.
Ia juga sempat memperkuat West Ham, West Brom, Reading, dan kembali ke Newcastle sebelum berkarier di Prancis. Di level timnas, Carroll mencatat sembilan caps dan satu gol, termasuk tampil di Euro 2012.
Di luar lapangan, Carroll juga dikenal memiliki kehidupan pribadi yang cukup terbuka. Ia memiliki lima anak—tiga di antaranya dari hubungan 11 tahun dengan mantan tunangan sekaligus bintang reality show The Only Way Is Essex, Billi Mucklow. Dua anak lainnya dari hubungan sebelumnya. Kini, Carroll diketahui menjalin hubungan dengan penata rias Lou Teasdale.
Target Tinggi Carroll
Meski kini turun kasta ke Liga Nasional (divisi keenam Inggris), Andy Carroll tak memandang remeh tantangan di depan. Target utamanya jelas: membantu Dagenham promosi, sembari memulai perjalanan baru sebagai pemilik klub.
“Tugas pertama saya adalah bermain, tapi saya juga ingin melihat klub ini naik level. Saya siap untuk tantangan ini,” tutupnya dengan optimisme.
Sumber: The Sun