Auckland City vs Boca Juniors: Mencari Pelipur Lara, Mengejar Keajaiban

2 months ago 11

Liputan6.com, Jakarta Boca Juniors akan menjalani laga hidup-mati saat bersua Auckland City pada matchday terakhir Grup C Piala Dunia Antarklub 2025. Pertandingan ini akan digelar di Geodis Park, Nashville, pada Rabu, 25 Juni 2025 pukul 02.00 WIB. Bagi Boca, kemenangan besar jadi syarat mutlak jika masih ingin melangkah ke babak 16 besar.

Dengan Bayern Munchen sudah memastikan tempat di fase gugur dan Benfica unggul tiga poin, Boca berada di posisi genting. Klub asal Argentina itu baru mengoleksi satu poin dari dua laga dan terpaut tujuh gol dalam selisih gol dari Benfica. Hanya kemenangan telak yang bisa membuka peluang mereka, sambil berharap keajaiban dari laga Bayern kontra Benfica.

Di sisi lain, Auckland City sudah tersingkir. Klub asal Selandia Baru itu jadi juru kunci setelah menelan dua kekalahan dengan total kebobolan 16 gol. Meski begitu, mereka masih punya satu misi terakhir: mencetak gol perdana, mencari pelipur lara, dan mengakhiri turnamen dengan kepala tegak.

Boca Butuh Lebih dari Sekadar Menang

Hasil imbang melawan Benfica dan kekalahan tipis 1-2 dari Bayern Munchen membuat Boca Juniors kehilangan kontrol atas nasib mereka. Miguel Merentiel sempat membalas gol Harry Kane di Miami, tapi Bayern sukses mencetak gol penentu dan memutus rekor tak terkalahkan tim Amerika Selatan di turnamen ini. Kini, Boca harus menang besar dan berharap Benfica kalah dari Bayern.

Kemenangan saja belum tentu cukup bagi Boca. Mereka wajib membalikkan selisih tujuh gol dari Benfica untuk bisa naik ke peringkat dua. Jika kedua tim nanti sama dalam poin dan selisih gol, maka klasemen akan ditentukan lewat kriteria Fair Play.

Skenario itu terdengar sulit, tetapi bukan mustahil. Auckland City sudah kebobolan rata-rata delapan gol per laga dan Boca bisa saja mengulang kekejaman Bayern. Namun, semua bergantung pada performa lini depan Boca, dan ketajaman Merentiel bisa kembali jadi senjata utama.

Auckland City: Tersingkir, tapi Belum Berakhir

Ini adalah pertemuan ketiga antara wakil Amerika Selatan dan Oseania dalam sejarah Piala Dunia Antarklub. Auckland City sebelumnya hanya kalah 0-2 dari San Lorenzo pada 2014, tapi kali ini mereka datang dengan catatan jauh lebih buruk. Belum mencetak satu gol pun dan sudah kebobolan 16 kali, tim asuhan Ivan Vicelich berada dalam tekanan berat.

Kekalahan 0-10 dari Bayern di laga pembuka jadi pukulan telak. Saat melawan Benfica, mereka sempat bertahan cukup baik sebelum dihantam badai petir dan kemudian kalah 0-6. Dua kekalahan besar itu membuat Auckland kini mencatat sembilan kekalahan beruntun di turnamen ini.

Meski mendominasi Oseania dengan 13 gelar Liga Champions OFC, Auckland tampak terlalu kecil di panggung global. Laga kontra Boca akan jadi kesempatan terakhir untuk setidaknya mencetak gol hiburan dan menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing, walau hanya sejenak.

Kondisi Terkini: Siapa Siap Tampil Maksimal?

Pelatih Boca, Miguel Angel Russo, mendapatkan kabar campur aduk jelang laga penentu ini. Edinson Cavani mungkin bisa kembali duduk di bangku cadangan setelah pulih dari cedera. Namun, duet bertahan Nicolas Figal dan Ander Herrera absen karena skors empat laga akibat kartu merah saat lawan Benfica.

Kondisi lini belakang Boca juga semakin rapuh. Marcos Rojo absen dalam sesi latihan, sementara Ayrton Costa dipastikan menepi karena cedera otot. Dengan begitu, Marco Pellegrino berpeluang turun sebagai starter untuk memperkuat lini belakang.

Dari kubu Auckland, mereka diperkirakan tetap memakai formasi 5-4-1. Myer Bevan akan jadi ujung tombak tunggal dengan dukungan Dylan Manickum, bintang futsal Selandia Baru yang tampil apik di Liga Champions OFC. Posisi kiper masih jadi tanda tanya—Conor Tracey kebobolan 10 gol dari Bayern, sementara Nathan Garrow mencatat 10 penyelamatan lawan Benfica, rekor tertinggi sejak 2019.

Read Entire Article
Bisnis | Football |