Liputan6.com, Jakarta Manchester United tengah menyiapkan rencana ambisius untuk membangun stadion baru senilai £2 miliar. Namun, realisasi proyek megah ini masih bergantung pada satu hal penting: dukungan finansial dari pemerintah Inggris.
Chief Executive MU, Omar Berrada, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pembangunan stadion baru hanya akan dilakukan jika proyek regenerasi kawasan Old Trafford mendapatkan suntikan dana publik.
Hal ini ia tegaskan dalam wawancara dengan fanzine Red Issue, di mana ia menyebut stadion sebagai “pemicu utama” dari rencana pengembangan kawasan secara menyeluruh.
“Kami masih melihat stadion sebagai katalis dari proyek regenerasi yang lebih luas,” ujar Berrada.
“Karena itu, kami memerlukan komitmen pemerintah untuk turut mengembangkan area di sekitar stadion. Tanpa itu, membangun stadion sebagai proyek tunggal tidak masuk akal bagi kami.”
Rencana Ambisius Manchester United
Rencana pembangunan ini sebelumnya diumumkan oleh Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas Manchester United sekaligus miliarder asal Inggris. Ia memperkenalkan visi stadion baru berkapasitas 100.000 kursi—yang dijuluki “Wembley of the North”—yang akan dibangun tepat di sebelah Old Trafford.
Tak hanya stadion, proyek ini juga mencakup pembangunan 17.000 unit hunian, area komersial, hotel, restoran, dan ruang publik lainnya. Nilai total dampak ekonomi dari proyek ini diperkirakan mencapai £7,3 miliar, yang diyakini akan menciptakan lapangan kerja dan fasilitas kesehatan baru serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
“Kami percaya proyek ini bisa menjadi salah satu, kalau bukan yang terbesar, dari proyek regenerasi kawasan di Inggris bagian utara,” lanjut Berrada.
“Dampaknya akan sangat luas, mulai dari penyediaan rumah, lapangan pekerjaan, layanan kesehatan, dan banyak hal positif lainnya. Kami berharap pemerintah mau mendukung dan mengalokasikan dana untuk mewujudkannya.”
Konsep Stadion Baru Manchester United
Gambaran konsep stadion yang telah dirilis menunjukkan berbagai fitur modern, seperti papan skor digital yang melingkar, museum tiga lantai, hingga restoran di tepi kanal yang menjadi bagian dari kawasan “fan village” yang terintegrasi.
Jika proyek ini disetujui, Manchester United disebut masih bisa bermain di Old Trafford selama proses pembangunan berlangsung. Stadion lama akan dihancurkan setelah tim pindah ke markas barunya.
Sir Jim Ratcliffe menambahkan, “Old Trafford telah melayani kami dengan sangat baik selama 115 tahun terakhir, namun saat ini sudah tertinggal dibandingkan stadion-stadion terbaik dunia. Dengan membangun di sebelahnya, kami bisa mempertahankan semangat dan sejarah Old Trafford, sekaligus menciptakan stadion modern yang benar-benar menyuguhkan pengalaman terbaik bagi fans.”
Kini, bola ada di tangan pemerintah Inggris—akankah mereka bersedia mendukung proyek ambisius ini dan membuka lembaran baru dalam sejarah Manchester United?
Sumber: Red Issue