Liputan6.com, Jakarta- Mantan Kepala Delegasi (CdM) Indonesia untuk Paralimpiade Paris 2024, Reda Manthovani, baru saja menerima sebuah penghargaan yang sangat membanggakan. Ia dianugerahi gelar Grand Master Taekwondo (Honorary 6th Dan) dari Kukkiwon, yang merupakan markas besar Taekwondo dunia dan berlokasi di Korea Selatan.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi serta kontribusi Reda Manthovani dalam mengembangkan dan mempromosikan Taekwondo. Secara khusus, kontribusinya dalam memajukan Taekwondo di kalangan penyandang disabilitas di Indonesia menjadi sorotan utama.
Penyerahan penghargaan kepada pria yang juga menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Kukkiwon, Dr. Dongsup Lee, yang datang khusus untuk memberikan penghormatan ini kepada Reda Manthovani. Momen ini menjadi bukti nyata pengakuan dunia atas peran penting Reda dalam dunia Taekwondo.
Organisasi dari Distrik Gangnam-gu Seoul ini didirikan pemerintah Korea Selatan sejak 1972 sebagai pusat pengembangan Taekwondo termasuk menerbitkan peringkat, promosi sabuk hitam (Dan), hingga sertifikasi dalam bidang Taekwondo.
Reda Manthovani Bangga atas Gelar Grand Master Taekwondo
Reda Manthovani menyampaikan rasa senangnya atas penghargaan yang ia terima. Ia merasa terhormat dan bangga atas pengakuan yang diberikan oleh Kukkiwon. Baginya, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan Taekwondo di Indonesia.
"Saya senang sekali bisa berkunjung pada hari ini, bertemu dengan bapak ibu semua. Saya mendapatkan penghargaan ini, sehingga menjadi motivasi saya untuk mengembangkan Taekwondo di Indonesia," ucap Reda dengan penuh semangat.
Reda juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kukkiwon yang sudah memberikan kesempatan memperoleh gelar kehormatan tersebut. “Semoga semangat Taekwondo terus menginspirasi dan menyatukan kita semua,” tuturnya.
Ia berharap, dengan gelar Grand Master Taekwondo yang disandangnya, dapat semakin mendorong perkembangan Taekwondo di tanah air. Reda Manthovani juga berkomitmen untuk terus mendukung para atlet Taekwondo Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari kalangan penyandang disabilitas.
Kontribusi Reda Manthovani dalam Pengembangan Taekwondo Disabilitas
Perjalanan Reda Manthovani di dunia taekwondo memang bukan hal baru. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai olahraga bela diri asal Korea tersebut.
Ketertarikannya pada taekwondo sudah dimulai sejak duduk di bangku SMA. Kecintaannya itu kemudian berlanjut hingga Reda Mathovani menorehkan prestasi gemilang sebagai atlet terbaik dalam kejuaraan nasional antarperguruan tinggi pada tahun 1990.
Pengalaman sebagai atlet tentu membentuk pemahaman mendalamnya tentang filosofi dan semangat taekwondo. Tidak hanya aktif sebagai praktisi, Reda juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan taekwondo di tingkat akar rumput.
Buktinya, belum lama ini ia sukses menggelar turnamen Exhibition Para Taekwondo “KYORUGI & POOMSAE” dengan tajuk Prof. Reda Manthovani Cup 2025. Acara yang sukses diselenggarakan pada 9 hingga 10 Januari 2025 ini menunjukkan perhatiannya pada inklusivitas dan pengembangan taekwondo bagi semua kalangan, khususnya bagi para atlet disabilitas.