Douglas Luiz Gagal Total di Juventus? Ini Biang Keroknya!

1 month ago 9

Liputan6.com, Jakarta Douglas Luiz sempat digadang-gadang sebagai salah satu gelandang terbaik di Premier League. Penampilannya yang konsisten bersama Aston Villa membuatnya dilirik banyak klub besar Eropa.

Pemain asal Brasil itu akhirnya hijrah ke Juventus dengan nilai transfer besar pada musim panas lalu. Namun, kepindahan tersebut justru berujung antiklimaks.

Baru setahun berseragam Bianconeri, Luiz kini dikabarkan bakal segera angkat kaki dari Turin. Hubungan yang memburuk dengan klub menjadi pemicu utama kepergiannya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pencinta sepak bola. Bagaimana bisa pemain sekelas Luiz gagal total hanya dalam semusim?

Awal Buruk di Juventus

Douglas Luiz direkrut Juventus dengan ekspektasi tinggi usai tampil gemilang di Inggris. Tapi sejak awal, Luiz tak pernah benar-benar mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.

Ia hanya dua kali tampil sebagai starter dalam delapan laga pertama karena kalah saing. Situasi semakin buruk setelah ia mengalami cedera otot yang membuatnya absen selama enam pekan.

“Sejak awal, Douglas Luiz terlihat kesulitan,” ujar Stefano Buonfino, pakar Transfermarkt Serie A. “Dia sangat inkonsisten, bahkan dalam satu pertandingan bisa tampil bagus lalu membuat kesalahan fatal.”

“Dia punya kontrol bola yang baik dan mampu mengelabui lawan. Tapi dia juga sering kehilangan bola dan salah mengumpan, membuat rekan setimnya dalam masalah,” lanjut Buonfino.

Rentetan Cedera dan Masalah Konsistensi

Setelah pulih dari cedera otot, Luiz belum juga menemukan ritme permainan yang stabil. Ia kembali mengalami cedera hamstring pada bulan Maret yang membuatnya absen cukup lama.

Secara total, Luiz melewatkan 20 pertandingan musim lalu karena cedera. Perubahan pelatih dari Thiago Motta ke Igor Tudor pun tidak memberi dampak positif terhadap performanya.

“Saya tidak yakin pergantian pelatih menjadi faktor utama penurunan performanya,” kata Buonfino. “Saat Tudor datang, Luiz memang sedang cedera, jadi tidak bisa langsung dimainkan.”

“Namun bahkan di era Thiago Motta, menit bermain dan performa Luiz terus menurun,” jelas Buonfino lagi.

Simbol Kegagalan Transfer Juventus

Juventus menghabiskan dana besar musim lalu untuk belanja pemain baru. Dari total pengeluaran €202 juta, Luiz menjadi pembelian termahal kedua setelah Teun Koopmeiners.

Sayangnya, belanja besar itu tidak berdampak pada prestasi tim. Juventus hanya finis di peringkat empat klasemen akhir Serie A dengan 70 poin—terburuk kedua sejak 2011.

“Mungkin sekarang dengan pergantian manajemen, Juventus ingin mengembalikan sebagian dari investasi mereka,” ucap Buonfino. “Luiz menjadi simbol kegagalan pasar transfer musim lalu bersama Koopmeiners.”

“Setidaknya Koopmeiners tampil lebih bugar dan punya pengalaman lebih lama di Serie A. Luiz tidak,” tutupnya.

Sumber: Transfermarkt

Read Entire Article
Bisnis | Football |