Liputan6.com, Jakarta Eks bek Manchester United, Rio Ferdinand, mengungkapkan Marcus Rashford punya keunggulan yang tidak dimiliki oleh trio penyerang Barcelona saat ini.
Barcelona resmi mendapatkan Marcus Rashford dari Manchester United dengan status pinjaman selama satu musim. Klub asal Catalan itu memiliki opsi untuk mempermanenkan sang penyerang Inggris di akhir musim dengan mahar sekitar 30 juta euro.
Kedatangan Rashford menjadi sorotan di tengah strategi transfer Barcelona yang kini mulai menargetkan nama-nama mapan. Meski performanya sempat naik-turun, Rashford tetap dianggap sebagai pemain berpotensi tinggi di level tertinggi Eropa.
Transfer ini disebut-sebut sebagai langkah menarik mengingat Rashford sebelumnya juga dipinjamkan ke Aston Villa. Di sana, ia sempat menunjukkan kilasan performa terbaiknya meski hanya tampil setengah musim.
Barcelona melihat Rashford sebagai tambahan penting untuk memperdalam opsi lini serang mereka musim depan. Ia bisa bermain di sisi kiri atau sebagai penyerang tengah, memberi fleksibilitas bagi pelatih Hansi Flick.
Ferdinand Tak Sangka Rashford Bisa ke Barcelona
Rio Ferdinand mengaku terkejut dengan kepindahan Marcus Rashford ke Barcelona yang dinilai tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Eks bek Manchester United itu membahasnya dalam kanal YouTube miliknya setelah kabar kesepakatan itu mencuat.
Menurut Ferdinand, situasi Rashford dalam dua musim terakhir tidak menunjukkan tren positif. Hal itu membuatnya tidak menyangka bahwa klub sebesar Barcelona akan memberikan peluang bagi pemain 27 tahun tersebut.
"Banyak orang, termasuk saya sendiri, tidak menyangka kesempatan di Barcelona ini akan benar-benar ada untuk Marcus Rashford, mengingat apa yang telah ia hasilkan selama dua tahun terakhir," ujar Ferdinand di kanal YouTube-nya, seperti dikutip dari Goal.
Rashford Punya Keunggulan yang Tak Dimiliki Trio Barca
Rio Ferdinand percaya Rashford dapat memberikan warna berbeda di lini depan Barcelona. Menurutnya, kehadiran Rashford memberi dimensi permainan yang tak dimiliki oleh Raphinha, Lamine Yamal, maupun Robert Lewandowski.
Ia menilai bahwa gaya bermain Rashford yang gemar berlari agresif ke ruang kosong di belakang lini pertahanan lawan akan sangat berguna. Hal itu menjadi senjata yang sangat efektif dan bisa jadi pembeda dalam skema Hansi Flick.
"Permainannya telah berubah, ia ingin lebih banyak menggiring bola. Namun, yang membuatnya sulit dilawan adalah ia suka berlari ke belakang pertahanan lawan," ungkap Ferdinan.
"Raphinha tidak keberatan berlari di belakang, tetapi ia lebih suka berlari di depan. Lamine Yamal lebih suka berlari di depan dan menggiring bola. Dan Lewandowski bukan lagi pemain yang bisa berlari ke belakang,” terangnya.
(Goal)