Liputan6.com, Jakarta - Kinerja kurang menggembirakan bulu tangkis Indonesia menjadi perhatian PB Jaya Raya. Salah satu klub badminton terbaik Tanah Air itu pun berbenah demi meningkatkan kinerja pemain.
Salah satunya dengan program latihan atlet. Ia yakin program pendukung perlu diterapkan agar atlet dapat mencapai level tertinggi.
"Saya harap kita bisa berlatih tujuh hari seminggu, tiga kali sehari,” kata Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Jaya Raya Budi Karya Sumadi.
“Tentunya untuk memaksimalkan peluang mereka (para atlet) menjadi yang terbaik."
Ia memberi contoh atlet-atlet muda Tiongkok sudah mulai berlatih penuh sejak usia dini. Para atlet ini juga didukung oleh program yang tepat guna menunjang performa mereka di lapangan.
Budi menyebut PB Jaya Raya, didukung oleh PBSI, juga mulai mengoptimalkan sports science dalam proses pendekatan terhadap performa atlet binaan mereka. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan kondisi para atlet, baik secara fisik maupun mental.
“Jaya Raya sendiri, didukung oleh PBSI, sudah menerapkan sports science,” ujarnya.
Dengan program ini, PB Jaya Raya berharap atlet binaan sekarang mampu meraih kesuksesan di kancah dunia mengulangi kesuksesan para alumnus seperti Greysia Polii, Apriyani Rahayu, hingga Hendra Setiawan.
Gelaran Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025
Selain pembinaan, PB Jaya Raya juga rutin menggelar kompetisi demi menguji kualitas pemain. Salah satunya adalah Junior International Grand Prix yang berlangsung 8-13 Juli di GOR PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan.
Ini adalah kali ke-10 mereka ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen internasional. Besarnya kepercayaan tersebut pun terlihat dari membludaknya peserta.
Total, ada lebih dari 1.200 atlet junior akan bertanding dalam tiga kelas usia dan 14 nomor berbeda. Atlet-atlet ini berasal dari 22 negara termasuk tuan rumah Indonesia.
Atlet PB Jaya Raya Ditargetkan Emas
Budi berharap agar atlet-atlet Indonesia mampu memberikan yang terbaik dalam kejuaraan ini. Secara spesifik klub menargetkan Micha Leona Luthfia Wardoyo dan Denis Azzarya yang berstatus unggulan dua di nomor masing-masing untuk meraih emas.
“Yakin emas, ya?” tanya Budi. “Siap, pak,” jawab Denis dan Micha.
Kejuaraan di rumah sendiri tentunya menjadi peluang yang bagus bagi para atlet Indonesia, khususnya atlet Jaya Raya. Kehadiran teman dan keluarga yang mendukung diharapkan mampu memberi energi tambahan bagi para atlet agar dapat memberikan yang terbaik. (Deniz Akbar)